Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Belajar dari kisah Lalu Muhammad Zohri, Juara Dunia Lari 100m Putra U-20 asal Indonesia


Belajar dari kisah Juara Dunia Lari 100m Putra U-20, Lalu Muhammad Zohri. Harus berprestasi terlebih dahulu baru bisa mendapatkan yang sudah seharusnya.

Sama juga seperti saya. Jika tidak ada tulisan saya yang terbit di media massa maka tidak akan ada yang memperhatikan langkah saya, atau malah banyak yang mungkin mencibir apa yang saya lakukan. Tidak ada Gunanya.

Setiap kali ada yang postingan viral yang berkaitan dengan Zohri, selalu ada banyak komentar, ada pro ada yang kontra, seperti pada video yang saya embed dari Channel YouTube CNN Indonesia berikut ini:
Zohri diberitakan menerima banjir hadiah, usai meraih medali emas dan menjadi Juara Dunia Lari U-20 di Finlandia. Mulai dari hadiah, minimarket, rumah dan kabarnya ada juga hadiah umroh. Dan seperti biasa yang menarik bagi saya adalah apa komentar dari netizen atas berita tersebut.

Antara lain komentar yang menarik menurut saya adalah berikut:

Saya sedikit mengerti maksud dari komentar tersebut. Maksudnya sudah seharusnya pemerintah memberikan perhatian kepada seluruh warga negaranya. Bukan hanya kepada Zohri yang terlanjur Viral.

Banyak juga Atlet yang ekonomi keluarganya terholog kurang mampu seperti Zohri, namun tidak banjir hadiah seperti Zohri, mungkin inilah alasannya.

Karena mereka gak kena sorot kamera, dan mereka gak viral jadi yang seharusnya berwenang tidak tahu (mungkin pura-pura tidak tahu) dan semoga saja tidak secara sengaja untuk tidak memperhatikan (yang berwenang berpikir tidak ada untungnya untuk memperhatikan mereka yang tidak terkenal).

Lewat program menyeluruh dan perhatian dari pemerintah seharusnya bisa melahirkan lebih banyak prestasi. Dari kenyataan bahwa tim official tidak segera memberikan bendera kepada Zohri menunjukkan bahwa Prestasi Zohri merupakan keajaiban atau sebuah lebeeuntungan atas bakat dan kerja keras Zohri secara pribadi.

Prestasi tersebut bukan sesuatu yang sudah menjadi target dari tim. Bahkan peringkat 3 pun tidak, apalagi Juara Dunia. Menurut kolom komentar di video yang dibagikan CNN Indonesia, netizen memberikan contoh lain atlet lain yang juga berprestasi tapi tidak seberuntung Zohri yang diberikan banyak hadiah.

Komentar netizen selain ikut merasa bangga juga tidak jauh-jauh seperti berikut ini:


Dan mohon maff apabila ada yang tidak suka, ini hanyalah pendapat saya, jadi tidak ada salahnya jika kamu punya pendapat yang berbeda. berbeda

Menurut saya fenomena Zohri menunjukkan masih banyak yang berebut pengen cari muka. Sebab prestasi Zohri mendapatkan banyak sorotan dari media massa.  Semoga sorotan media massa yang sangat banyak ini tidak membuat prestasi zohri menjadi melempem. Seperti komentar netizen yang lain.

Om Dedy Corbuzier lewat Channel YouTube pribadinya juga turut memberikan komentar. Menurut dia, prestasi yang diraih oleh Zohri hanya kebetulan. Beliau bahkan menambahkan bahwa kebetulan Zohri terlahir dengan DNA khusus yang membuatnya memiliki kemampuan yang cocok untuk menjadi aatle Lari.

Om Dedy membandingkan "keberuntungan" Zohri dengan atlet karate yang juga menjdim Juara Dunia pada awal tahun 2018. Tidak ada pemberitaan seheboh Zohri. Tidak ada banjir hadiah seperti yang diberikan kepada Zohri. Bahkan sang Juara Dunia ditolak saat mendaftarkan diri sebagai satpol PP.

Jadi Om Dedy menyimpulkan bahwa Zohri hanya beruntung karena kesuksesannya menjadi Juara Dunia Lari juga sukses viral di dunia maya.

Dalam wawancara lain disebutkan bahwa nama panggilan Zohri adalah Lalu. Kemudian bentuk perhatian pemerintah sebenarnya sudah ada dan nyata. Diantaranya pemerintah bahkan telah mendatangkan pelatih khusus lari yang didatangkan dari Amerika untuk melatik Zohri (mungkin juga bersama dengan atlet lari lainnya).

Insiden Bendera
Dalam wawancara lain, Zohri menjawab pertanyaan seputar aksinya yang tampak bingung usai berhasil finis nomor 1 dalam banyak video yang beredar di Internet. Netizen berkomentar pedas bahwa Zohri kebingungan mencari-cari official tim yang membawa bendera.

Menurut Zohri saat itu dia menghindar dari wartawan karena tidak bisa berbahasa Inggris dan bukan bingung mencari bendera karena dia sendiri tidak memikirkan untuk mencari bendera. Menurutnya dia bahkan tidak kepikiran untuk mencari bendera.

Menurut ketua federasi lari Indonesia yang juga dihadirkan dalam wawancara bersama Zohri, Keberadaan bendera untuk pelari sebenarnya tidak wajib untuk ada. Penggunaan bendera hanya untuk selebrasi atau untuk supaya bagus dilihat penonton.

Beliau menambahkan Tim pelatih ada 2 dan dan duduk di tribun. Salah satu pelatih yang membawa bendera sebenarnya sudah memanggil-manggil Zohri untuk memberikan bendera namun ramainya penonton membuat Zohri tidak mendengar dan berlari ke arah yang berlawanan.

Untuk memberikan bendera kepada Zohri maka pelatih tersebut harus turun terlebih dahulu dari Tribun, itu memerlukan waktu dan saat dia turun ternyata Zohri sudah memegang bendera yang entah dari siapa.

Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah seorang Zohri adalah Pertama, kita harus kerja keras, berusaha dan berjuang keras untuk meraih prestasi.
Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

Posting Komentar untuk "Belajar dari kisah Lalu Muhammad Zohri, Juara Dunia Lari 100m Putra U-20 asal Indonesia"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ