Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Berapa Gaji Karyawan Baru seharusnya? Benarkah Gaji 8 juta kurang?

Hai gaes selamat datang di blog CeritaK. Blognya saya Deka Firhansyah. Dalam postingan ini saya ingin ikut membahas isu yang lagi viral soal Lulusan UI yang protes karena hanya ditawari Gaji pertama Rp. 8 juta?
Kebetulan saya juga lulusan UI. Kalau dia mengaku Lulusan Universitas Indonesia, nah kalau saya, kadang orang suka bercanda lulusan Universitas Indralaya alias Universitas Sriwijaya. Biar tidak lucu mohon ketawa saja ya, hehehe.

Isu seputar masalah gaji memang sesuatu yang sensitif. Standar gaji di Indonesia sampai saat ini memang masih terbilang cukupan. Artinya nyerempet dikit kurang.

Disaat yang bersamaan, angka pengangguran masih tinggi. Lebih banyak orang yang mencari kerja ketimbang lapangan kerja yang tersedia. Jadi meskipun dirasa kurang, banyak pekerja yang memilih bertahan dengan pekerjaan yang ada sekarang. Apalagi jika sudah berkeluarga.

Dalam situasi demikian tiba-tiba ada story Instagram dari seseorang calon karyawan baru yang mengaku sebagai Lulusan Universitas Indonesia (UI) yang konon katanya protes soal gaji Lulusan UI 8 juta?

Standar kebutuhan minimal tiap-tiap orang memang berbeda-beda. Meskipun demikian, menurut saya keterlaluan jika benar si calon karyawan menolak saat ditawari Gaji Rp. 8juta. Angka tersebut bahkan sudah jauh lebih besar dibandingkan dengan Standar Upah Minimum di Indonesia. Sudah masuk kategori gaji wow kalau menurut standar saya.

Dikarenakan kebutuhan dasar tiap orang berbeda, jadi dalam tulisan ini saya membatasi berdasarkan standar kebutuhan minimal menurut saya. Mohon untuk tidak dibully.

Inilah adalah daftar standar minimal kebutuhan gaji karyawan baru menurut saya. Gaji pertama Rp. 2 juta sebenarnya sudah sangat cukup menurut saya. Uang itu bisa untuk kost, makan sehari-hari, cicilan motor, membantu orang tua, dan bahkan bisa untuk ditabung.

Pengeluaran minimal seorang karyawan baru


Pengeluaran ini dihitung berdasarkan beberapa situasi. Tentunya semua angka yang ada disini berdasarkan asumsi saya pribadi dengan standar yang berlaku di daerah saya. Daerah tempat tinggalmu sangat mungkin berbeda.

Kebutuhan paling minimal

Sewa Kost Rp. 500.000,-
Makan Rp. 500.000,-
Jadi totalnya adalah Rp. 1.000.000,-. Sebut saja ini sebagai modal awal sebelum terima gaji di akhir bulan.

Artinya jika gaji mengikuti aturan Upah minimum Provinsi Sumatera Selatan tahun 2019 yakni Rp. 2,8 juta artinya masih ada selisih untuk ongkos, cicilan motor, ngasih orang tua dan tabungan.


Pengeluaran agak mewah.

Rincian ini dihitung untuk menghadapi situasi dimana kerja full dan tidak ada waktu untuk masak sendiri di kosan.

Sewa Kost Rp. 500.000,-
Kebutuhan makan minum perbulan:
Hari 1 Rp. 30.000,-
Hari 2 Rp. 30.000,-
Hari 3 Rp. 30.000,-
Hari 4 Rp. 30.000,-
Hari 5 Rp. 30.000,-
Hari 6 Rp. 30.000,-
Hari 7 Rp. 30.000,-
Hari 8 Rp. 30.000,-
Hari 9 Rp. 30.000,-
Hari 10 Rp. 30.000,-
Hari 11 Rp. 30.000,-
Hari 12 Rp. 30.000,-
Hari 13 Rp. 30.000,-
Hari 14 Rp. 30.000,-
Hari 15 Rp. 30.000,-
Hari 16 Rp. 30.000,-
Hari 17 Rp. 30.000,-
Hari 18 Rp. 30.000,-
Hari 19 Rp. 30.000,-
Hari 20 Rp. 30.000,-
Hari 21 Rp. 30.000,-
Hari 22 Rp. 30.000,-
Hari 23 Rp. 30.000,-
Hari 24 Rp. 30.000,-
Hari 25 Rp. 30.000,-
Hari 26 Rp. 30.000,-
Hari 27 Rp. 30.000,-
Hari 28 Rp. 30.000,-
Hari 29 Rp. 30.000,-
Hari 30 Rp. 30.000,-

Cicilan motor Rp. 800.000,-
Jadi totalnya Rp. 2.200.000,-

Jika gaji pas Upah Minimum Provinsi Sumatera Selatan maka masih ada sisa uang untuk ngasih orang tua Rp. 500.000,- dan tabungan Rp. 100.000,-
Totalnya jadi Rp.2.800.000,-

Sebenarnya dengan gaji Rp. 2.000.000,- saja, menurut saya sudah lebih dari cukup. Rinciannya adalah sebagai berikut:
Sewa Kost Rp. 500.000,-
Biaya makan bulanan dicukupkan saja Rp.500.000,-.
Cicilan motor Rp.800.000,-
Ngasih orang tua Rp. 200.000,-

Namun akan lain ceritanya jika pekerjaan itu adalah kerja lapangan. Kerja lapangan pasti akan butuh banyak dana tidak terduga. Misalnya banyak nongkrong di warung kopi, tidak mungkin cuman duduk saja tanpa pesan kopi dan makanan ringan. Gaji Rp. 2.000.000,- tidak akan cukup jika harus mencicil motor.

Kesimpulannya menurut saya besar atau kecilnya gaji tidak bisa diukur dengan besaran angka. Di daerah tertentu yang memiliki akses masih sulit bisa saja butuh penghasilan yang lebih. Apalagi jika jauh dari keluarga.

Kemudian menurut saya percuma saja gaji besar kalah beban kerja lebih berat ketimbang gaji. Gaji yang besar pasti diikuti dengan tanggungjawab yang lebih besar.
Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

Posting Komentar untuk "Berapa Gaji Karyawan Baru seharusnya? Benarkah Gaji 8 juta kurang?"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ