Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Tugas Operator Sekolah mengerjakan Semua yang tidak bisa dikerjakan Guru, TU dan Kepala Sekolah


Rabu, 29 Mei 2024. Hai blog, lama sekali saya tidak menulis di blog ini. Dalam postingan ini saya ingin menulis beberapa unek-unek alias kekesalan yang mengganggu pikiran saya dalam beberapa bulan terakhir. Nama saya Deka Firhansyah, S.I.P. dan saya "Terpaksa" bekerja sebagai Operator Sekolah mengingat insiden telat lulus sarjana, kegagalan saya dalam pekerjaan pertama dan umur yang waktu itu sudah 25 tahun. Saya "beruntung" bisa masuk jadi tenaga honorer tanpa membayar. Cukup basa-basinya dan lanjut perihal unek-unek yang mengganggu pikiran saya.

Cerita ini kumulai dengan kalimat. Beruntunglah kamu yang hanya pegang aplikasi dapodik tanpa aplikasi ARKAS, biar gaji kecil pikiran tenang. Enaknya yang bisa menolak untuk mengerjakan ARKAS & hanya fokus pada dapodik. Dapodik hasil kerjaku sudah 100% tanpa ada residu.

Kami para Operator Sekolah yang sepaket mengelola aplikasi dapodik dan aplikasi ARKAS ini asli pening. Mau nolak tidak bisa. Kalaupun bisa, mungkin harus lepas dua-duanya alias DIPECAT. Soal gaji memang bertambah. Apalagi sebagian guru honorer telah lulus PPPK jadi gaji bisa naik ke batas maksimal. Tuntutan kebutuhan duit juga. Siapa sih yang gak butuh duit? Namun ternyata, tambah tahun pekerjaan-pekerjaan ini makin sulit dan membebani pikiran. Rasanya makin tidak sebanding dengan pendapatan. Banyak hal yang menghambat pekerjaan kami. Belum lagi aku masih harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan administrasi diluar dapodik dan ARKAS. Selain dapodik & ARKAS adapula aplikasi PMM, E-kinerja, BPTI, ANBK dll yang itu tidak dibayar.

Mau input ARKAS di bulan Januari, terkendala dinas belum kunci. Bulan Maret baru bisa input eh ternyata perlu pergeseran anggaran. Dan itu dibatasi hanya 1 kali. Belum lagi oleh pekerjaan-pekerjaan lain di sekolah yang konon katanya "HANYA BISA DIKERJAKAN OPERATOR SEKOLAH". Ya kami bisa karena belajar. Karena terpaksa. Karena senantiasa cari tahu yang tidak tahu. Sampai menjadi tahu dan ngerti.

Terganggu OSN, FLS2N, O2SN. Daftarkan siswa ke web BPTI untuk ikut. Harus Foto dulu, edit foto background merah, bikin email belajar id, aktifkan email belajar id, isi data² yang diperlukan pada form pendaftaran (heran juga kenapa belum full konek ke dapodik).

Selesai OSN, O2SN, FLS2N, belum sempat geser ARKAS ada tugas PMM. Menilai guru lewat akun kepala sekolah. Guru-guru cenderung lambat. Giliran aku tidak ngerti tidak siap untuk mengerjakan pmm mereka bertanya-tanya. Giliran aku sudah siap, mereka yang lambat. Sudah kubilah isilah nanti langsung kusetujui. Jika perlu peganglah akun kepsek, karena aku tidak mau menghambat mereka. la tak endak pule (tidak mau). Kalau dinilai sebenaran mungkin tidak ada yang bagus (termasuk aku).

Selesai OSN, O2SN, FLS2N. Ternyata OSN ganti moda dari yang sebelumnya menggunakan hp android, dan telah dilaksanakan pada bulan maret 2024, harus diulang menggunakan Laptop pada 27-28 Mei 2024. Untuk O2SN untungnya dapat piala dan lanjut ke tingkat provinsi.

Belumlah sempat ARKAS. Harus lanjut mengerjakan Laporan Nilai kelas VI. Dipintak kumpul 28 Mei 2024. H-2 Guru baru kirim nilai. Setelah di print ternyata salah. Jumlah soal masing-maaing mata pelajaran pada Ujian Sekolah adalah 40 soal. Kok bisa muncul nilai 79, 93. padahal seharusnya satu soal bernilai 2,5. Disini aku cuman bisa geleng² kepala, serendah itu kualitas guru hari ini. Sampai menghitung nilai hasil ujian siswa saja tidak bisa. Padahal sebelumnya sudah kubuatkan aplikasi excel biar tinggal ketik jumlah benar berapa dan otomatis terhitung nilainya. Merekadengan enteng bilang "tidak ngerti". "Ya sudah buatlah sepahamnya ibu". Ternyata salah. padahal PNS, Sertifikasi, salah satunya lulusan dari UNSRI.

Sudah berapa kali ganti guru kelas 6 sama saja. Mungkin memang kualitas guru kita hari ini memang sudah mentok segitu. Apalagi pejabat terkait makin kesini makin banyak tuntutan. Tuntutan aplikasi ini dan itu yang makin banyak. Tuntutan Peserta didik harus lulus semua. Nilai harus tinggi semua. Alhasil guru makin terbebani. Merasa repot alhasil tidak ada guru yang mau jadi wali kelas 6. Yang ada hanya terpaksa. Waktu itu pernah Laporan Nilai sekolah kami dikembalikan oleh mbk yuli (staf dikdas) ya karena nilai Ujian Sekolah yang dilaporkan tidak sesuai jumlah soal. Padahal guru tersebut menyandang pendidikan S2 dari UNSRI. Kacau nian. 

Ujung-ujungnya pacak² kaulah Deka.  Sedih dengarnya 😢. Sebagai manusia aku hampir tidak bisa untuk sekadar menjawab "Tidak Bisa". Operator Sekolah siap tidak siap harus siap, harus bisa cari solusi untuk menyelesainya pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan oleh guru, Tata Usaha, dan Kepala Sekolah. Orang tahunya pekerjaan itu selesai.

Bahkan teman-teman Operator Sekolah seringkali minta bantuan dan seperti biasa aku tidak kuasa menolak. Sejatinya aku memang senang membantu (selain soal uang). Apa yang bisa kubantu pasti kubantu. Lagi sibuk pun kuusahakan untuk bantu. kadang Laptop barulah mati dan disimpan agak terpaksa harus dihidupkan lagi. Untuk bantu rekan-rekan operator.

Ya mungkin juga karena aku dapat mentor yang luar biasa. Saat pertama memulai pekerjaan ini aku juga sering dibantu senior. Terutama kak Suharmansyah dan kak Irwanto yang membuatku salut karena mereka ini memiliki etos kerja yang luar biasa dan selalu siap membantu kami-kami para junior yang buta tidak tahu apa-apa. Tapi kadang junior-junior ini nampak keterlaluan. Seolah-olah tidak ada upaya untuk cari tahu dan bagi tahu. Belum lagi senior rasa junior. hadeh... aku hanya bisa geleng-geleng. Mungkin mereka sama denganku, bekerja jadi Operator Sekolah karena "TERPAKSA". Kasihan juga. Rasanya tidak ada yang sukarela jadi operator sekolah.

Jadi inilah yang mungkin sedikit alasanku belum sempat mengerjakan ARKAS. Menurutku ARKAS itu butuh konsentrasi tinggi. Tidak bisa dikerjakan separuh-separuh. Namun walau belum dikerjakan aku tetap senantiasa berpikir tentang solusi dan apa² saja yang nanti digeser. Lagi pula aku sudah membuat aplikasi Buku Kas Umum (BKU) manual menggunakan excel.

Belu sempat mengerjakan ARKAS dan sekarang aku malahan sudah ditunggu untuk mengerjakan e-kinerja. Melanjutkan isian rencana aksi. Kalau tidak salah batas waktu 31 mei 2024. Sambil mengerjakan e-kinerja masih harus mengerjakan SKHUS dan berkas-berkas untuk anak-anak lanjut ke jenjang SMP. Pekerjaan Operator sekolah itu tidak sesimpel keliatannya. Di waktu luang aku menyempatkan diri membuat aplikasi² excel untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaanku. Tapi ya gitu, semakin cepat aku bekerja semakin banyak pekerjaan lainnnya yang menunggu tuntuk dikerjakan dan ditambah pekerjaan lainnya lagi.

Demikianlah unek² aku. Yang tersinggung silakan tersinggung, yang marah silakan marah. Aku ikhlas dengan kosekuensi atas adanya tulisan ini. Aku hanyalah manusia biasa yang "terpaksa" cosplay menjadi menjadi manusia super AKA Operator Sekolah sepaket. Setelah ini tertulis pikiran aku jadi lebih lega dan tenang. Tetap semangat sambil berharap bisa lulus CPNS atau PPPK tahun ini. Kalau bisa pilih selain Operator Sekolah dan itu S1 dan bukan guru mungkin aku mempertimbangkan untuk pilih itu. Semoga lancar.


TTD

Deka Firhansyah S.I.P.

Seorang Operator Sekolah

Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

Posting Komentar untuk "Tugas Operator Sekolah mengerjakan Semua yang tidak bisa dikerjakan Guru, TU dan Kepala Sekolah"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ