Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Komprenya pak ustad Deka Pratama

Hai gaes, selamat datang di blog CeritaK.  Blognya saya Deka Firhansyah. Dalam postingan kali ini saya akan kembali CeritaK kisahku yang kali ini lagi-lagi seputar teman saya yang ujian komprehensif. Namanya Deka Pratama. Ya, nama depannya sama dengan saya. Sama-sama Deka. Kebetulan juga kami sama-sama anak pertama. Bedanya saya terlahir kembar 2 bersama dengan Deki.
Kami sama-sama kuliah di Universitas Sriwijaya. Sama-sama mengambil kuliah di Jurusan Ilmu Administrasi Negara. Sama-sama mengambil konsentrasi Administrasi Keuangan Publik. Kami juga sama-sama berasal dari daerah Kabupaten Banyuasin. Dan kami juga sama-sama berasal dari SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III.

Pak ustad begitulah dulu ia kami sapa saat masih SMA. Dia masuk ke Universitas Sriwijaya lewat jalur prestasi tanpa tes alias jalur undangan. Diterima di jurusan Ilmu Administrasi Negara. Sementara saya harus berjuang lewat jalur SNMPTN ujian tertulis.

Tidak ada rencana kami untuk sama-sama mengambil kuliah di Jurusan Ilmu Administrasi Negara. Hanya kebetulan saja saya dan pak ustad memilih jurusan AN. Tidak juga ada cerita bahwa saya kalah saing darinya sehingga tidak layak ikut jalur undangan.

Saya menyimpan nilai minus (baca: kecil) saat masih kelas X SMA yang menjadi beban jika diakumulasi atau hasil nilai rata-rata dari  keseluruhan. Saya hanya mampu bertahan di peringkat ke 15 jurusan IPS diawal tahun 2012. Itu berdasarkan hitungan sekolah.

Adapun kemudian hanya ada 18 nama siswa-siswi yang dikirimkan untuk ikut SNMPTN jalur undangan. Na'as saat hari itu tiba, perhitungan saya dan perhitungan sekolah itu meleset. Saya harus rela terlempar dari urutan 15 besar. Bahkan hingga tidak lolos untuk ikut SNMPTN jalur undangan.

Tapi kegagalan itu tidak cukup untuk menghentikan langkah saya. Saya optimis bahwa saya telah mendekati kondisi terbaik yang saya bisa. Saya tetap lulus di Universitas Sriwijaya. Saya bahkan juga lulus di IAIN Raden Fatah. Kisah itu saya ceritakan dalam postingan lainnya.

Kembali ke pak ustad Deka Pratama. Tidak ada rencana kami untuk sama-sama mengambil kuliah di Jurusan Ilmu Administrasi Negara. Semua berlangsung secara kebetulan saja. Alasan saya jelas karena tidak ingin satu fakultas, apalagi satu jurusan dengan Deki. Deki sendiri juga lulus di UNSRI lewat jalur undangan di Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen.

Tidak banyak pilihan bagi calon mahasiswa dari jurusan IPS jika memilih kuliah di UNSRI. Hanya ada Fakultas Ekonomi, Hukum dan salah satu program studi di fakultas pertanian. Sisa pilihan lainnya akan sangat membebani diri sendiri, karena jalur masuknya harus lewat jalur jurusan IPA atau jalur campuran yang artinya terpaksa belajar tentang IPA.

Jurusan Ilmu Administrasi Negara sendiri juga merupakan program unggulan di Universitas Sriwijaya. Dengan predikat terakreditasi A tentu jurusan Ilmu Administrasi Negara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya patut diperhitungkan. Wajarlah jika saat tahun kami lulus jurusan Ilmu Administrasi Negara adalah 4 besar favorit di Universitas Sriwijaya. Dan dengan berbagai pertimbangan termasuk opsi hanya sebagai batu loncatan untuk ke STAN saya memilih Jurusan Ilmu Administrasi Negara sebagai pilihan utama dalam SNMPTN tahun 2012.

Tahun berganti tahun. Rasanya semua teman-teman seangkatan kami dari SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III sudah pada lulus semua. Deki Sudah diwisuda bulan Agustus 2016. Waktu terasa berjalan begitu cepat. Saat saya sedang kesulitan dalam proses pengerjaan tugas skripsi ternyata pak ustad Deka Pratama juga mengalami kesulitan. Setiap mahasiswa tingkat akhir punya dramanya masing-masing dalam proses menyusun skripsi. Dan masing-masing dari kami juga punya ceritanya sendiri-sendiri.

Lagi-lagi kami tidak berencana untuk sama-sama memasuki masa kuliah hingga tahun ke 7. Semua berjalan dengan sendirinya tanpa kami sadari bahwa tiba-tiba saja  kami sudah masuk tahun ke 7. Saya sendiri sempat terpikirkan bahwa mungkin takdir saya tidaklah setinggi peraih gelar sarjana, master, doktor apalagi profesor. Yah, saya sudah pasrah.

Semua mengalir berjalan dengan sendirinya. Kamis, 6 Desember 2018 saya akhirnya dinyatakan lulus dalam ujian komprehensif untuk mempertahankan hasil penelitian skripsi yang saya tulis dan mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP).

Hari ini Kamis, 24 Januari 2019 giliran si pak Ustad yang akhirnya dinyatakan lulus dalam ujian komprehensif untuk mempertahankan hasil penelitian skripsi yang ditulisnya dan juga mendapatkan gelar sarjana Ilmu Politik (S.IP).





Semoga ilmu yang kami peroleh dapat berguna bagi Nusa dan bangsa. 

Salam hangat 


Deka Firhansyah, S.IP
Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

Posting Komentar untuk "Komprenya pak ustad Deka Pratama"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ