Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Akhirnya, di Rejected semuanya

Hai gaes selamat datang di blog CeritaK. Blognya saya Deka Firhansyah. Dalam postingan kali ini saya akan entahlah, sebut saja Klarifikasi tentang postingan saya sebelumnya. Berikut selengkapnya.
Akhirnya, di Rejected semuanya...

Yakinlah, pilihan untuk mengirimkan tulisan keluhan atau kekecewaan ke blog atau sosmed itu adalah pilihan yang sangat tidak diinginkan.

Menurut saya, saya sudah sangat toleran untuk menunggu. Disitu jelas ada kolom rejected dan revision. Secara logika saya artinya 1x 24 jam seharusnya ada notifikasi sebagai tindak lanjut. Atau setidaknya 1 Minggu atau 1bulan.

Beda kasus dengan berkirim tulisan ke media cetak. Jelas. Kita kirim artikel ke media cetak itu via email dan tidak ada keterangan pasti untuk ditolak atau diterbitkan. Semua tulisan yang dikirimkan pasti diterima, tapi tidak ada keterangan apalagi perjanjian akan mendapatkan email balasan ataukah tidak (kecuali Kompas). Hanya kirim saja dan tunggu.

Sebenarnya ke media itu juga sama. Hanya kirim dan tunggu. Tapi media itu menyisakan tanda tanya dengan menyediakan kolom rejected dan revision. "Mengapa kolom rejected yang sudah disediakan tidak dipakai untuk tulisan saya dari dulu jika memang tulisan saya ditolak?". Jika dipakai itu kurang lebih sama artinya dengan email balasan berupa pengembalian berkas/naskah tulisan yang beberapa kali saya terima dari Kompas.

Dari sanalah "tuduhan" dalam postingan saya sebelumnya berasal.

Padahal inti dari postingan itu adalah dibagikan bawah. Saya bertanya.
"Bagaimana menurut Anda?
Siapa tau diantara Anda ada yang punya pengalaman serupa, atau tulisannya sudah terbit?"



Untunglah jika tidak. Untunglah jika memang lomba itu ada dan nyata.

Setelah artikel yang saya kirim direject semuanya, justru saya senang. Ya senang sekali, karena sudah jelas artikel saya itu ditolak.

Sebagian besar yang saya tulis adalah saya angkat dari keresahan. Saya resah dengan adanya kolom rejected dan revision yang tidak kunjung dipakai. Postingan saya sebelumnya tidak lebih dari review atas ketidakpuasan yang saya rasakan.

Sekarang semua sudah clear. Setidaknya bagi saya. Dan jika saya punya cukup inspirasi, rasanya pasti saya akan mengirimkan artikel tentang pengalaman saya jalan-jalan naik Kereta Api ke media itu. Sekaligus juga sebagai tanda bahwa saya ikut serta lomba atau Kompetisi blog tersebut.

Pertanyaan yang tersisa justru begini:
Apa memang harus selalu seperti ini? (Harus buat tulisan keluhan) baru bisa jelas. 

Waktu itu saya juga pernah kirim surat untuk Tribun via email. Intinya kurang lebih Perihal "Saya amati, dibagian bawah tulisan saya ada kotak hitam yang isinya pemberitahuan pembaca, salah satunya penulis akan mendapat hadiah berupa BUKU". Setelah saya kirim surat barulah ada kejelasan bahwa hadiah buku untuk citizen jurnalizm, sementara untuk penulis opini hadiahnya berupa honor.

Semoga hanya sebatas saya yang mengalami hal semacam ini. Cukup sekian, terimakasih sudah membaca 😊

Video:

---------------------------------------------------------------------
Buat interaksi dan mengenal Deka secara lebih personal mampir juga ke sini ya:
Website Deka: http://www.dekafirhansyah94.blogspot.com

Posting Komentar untuk "Akhirnya, di Rejected semuanya"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ