Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Menulis, Blog & YouTube, Tantangan dalam Menemukan Cara menghasilkan uang dari internet | Tulisan Deka Firhansyah yang Terbit di Harian Banyuasin Rabu, 4 Juli 2018


Menulis secara secara reguler itu adalah sesuatu yang mengerikan, sudah banyak contohnya yang sampai mati. Bahkan banyak para Profesor yang terdata kurang aktif dalam menerbitkan/mempublikasikan karya tulis ilmiahnya.

Se sulit itukah dalam menulis?
Tidak, Menulis itu mudah. Buktinya para generasi muda tiap jam tiap menit bisa mengisi tulisan-tulisan pendek ala status Facebook. Menulis itu mudah. Meskipun mudah, tidak semua orang bersedia menulis secara panjang lebar, jelas dan sistematis.

Untuk membuat sebuah tulisan panjang yang utuh dibutuhkan latihan menulis. Tidak ada jalan pintas. Menulis dan terus mencoba menulis, semakin bertambah panjang dan semakin panjang hingga akhirnya menjadi sebuah tulisan yang panjang.

Tidak ada jalan pintas. Semakin sering menulis maka akan semakin banyak hal-hal yang dapat ditulis. Terus begitu hingga otak terus terasah untuk mengubah pengamatan menjadi bahasa tulisan. [Baca juga: 4 Tips Untuk Menerbitkan Tulisan di Media Massa].






Berbekal kemampuan menulis dia berharap bisa meraih kesuksesan. Menjadi penulis terkenal dan bergelimang harta tentunya menjadi  impian yang indah. Namun, apa daya. Sebuah ide karya tulis tidak akan bisa untuk selalu tersedia di otak untuk dicatat dalam bentuk tulisan. Harus ada jeda waktu untuk berpikir, membaca dan merenungkan sejenak. Butuh waktu untuk mengumpulkan ide-ide baru yang mungkin bisa menjadi sebuah tulisan yang menarik. Mungkin. Tidak ada standar pasti sebuah tulisan itu layak ataukah tidak untuk diterbitkan. Hanya membuat dan mencoba mengirimkan ke meja redaksi.

Semakin hari semakin banyak penulis-penulis yang baru terkenal. Tata bahasanya jangan dirubah menjadi “Penulis-penulis baru yang terkenal” karena menulisbukanlah sesuatu yang bisa baru dimulai dan tiba-tiba terkenal. Menulis tidak bisa dimulai secara instan, harus melalui  tahapan-tahapan panjang belajar, membaca, menulis dan terus menulis hingga kemampuan menyusun rangkaian kata-kata menjadi  semakin baik dan semakin baik lagi.

Mereka yang berprofesi sebagai penulis sukses merubah hobi menjadi sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Di sebut profesi “penulis” sebab mereka sudah bisa membiayai kebutuhan hidupnya dari menulis. Beberapa berubah dari sebuah hobi menjadi profesi yang mengikat. Terlibat perjanjian kontrak yang harus diselesaikan demi nama hukum. Bagaimana jika ditengah kontrak tiba masa-masa kering inspirasi? Saat sadar. Mereka telah bekerja dibawah tekanan. Mereka berubah jadi menulis dan bekerja untuk uang yang mungkin sudah habis untuk makan dan membiayai kebutuhan.

Sebuah karya seni tulisan tidak akan sama jika sudah ada unsur tekanan dari pihak lain. Lebih mudah jika karya yang dibayar adalah karya yang sudah dihasilkan. Namun apa daya, kebutuhan hidup yang menghimpit kadang membutakan. Terlalu percaya diri, terlena dan menerima semua tawaran atas karya tulis yang belum dihasilkan.

Sementara ada saatnya dimana hasil karya sedang mandek dan tidak tahu mau menulis apa. Stress. Bunuh diri atau ketergantungan obat hingga jadi pecandu atau bahkan overdosis dianggap solusi yang berujung kematian. Menulis adalah pekerjaan yang seolah santai namun bisa juga beresiko kematian. Terutama bisa mati jika tidak ada uang yang dihasilkan untuk membiayai kebutuhan makan.

Penulis bukanlah sebuah profesi yang enteng. Penulis yang sukses bisa jadi kaya raya dan punya banyak penggemar. Penulis yang tidak cukup sukses bisa jadi mati tanpa dikenal meski sudah menghasilkan karya yang terkenal. Mereka yang berhasil keluar dari tekanan, kemampuan menulisnya semakin teruji dan telah terbukti.

Maka dari itu penting bagi penulis untuk menghasilkan karya yang tidak akan lekang oleh waktu dan bisa terus selamanya mengasilkan pasif income bagi pembuatnya.






Saya tidak tahu pasti. Sebuah blog mungkin salah satu solusinya. Sebuah blog dapat menjadi media untuk menampilkan iklan dari pihak ketiga. Sebab bisnis iklan bisa bertahan lama.

Membangun sebuah situs web atau blog bukanlah sebuah perkara mudah. Tidak semua yang kita tulis dan kita publikasikan di blog dapat bermanfaat, menginspirasi dan mengundang banyak orang untuk tertarik berkunjung ke blog milik kita.

Tanpa banyak pengunjung yang datang ke blog kita, tidak akan ada banyak penghasilan dari iklan yang terpajang di blog kita. Lalu-lintas kunjungan yang ramai sangat menentukan pemasukan uang bagi seorang blogger.

Dengan banyaknya pengunjung maka akan ada kemungkinan untuk menerima penawaran-penawaran dari pihak ke tiga. Sebut saja tulisan berbayar atau titipan produk untuk dibuatkan testimoni/ review dalam bentuk tulisan.

Selain blog, belakangan orang-orang yang kreatif merambah bisnis ke sosial media terutama yang terbaru Instagram dan YouTube. Penghasilan tambahan dari Instagram dapat diperoleh dari endorsment atau iklan dari pihak ketiga yang menawarkan kerjasama dengan kita untuk mempromosikan produk mereka. Hanya saja sama seperti blog, kita harus sudah lebih dulu punya banyak pengikut atau punya basis massa yang setia menunggu postingan terbaru dari kita. Hal yang sama juga berlaku pada situs YouTube. Bedanya, meski tanpa adanya produsen yang mengendors kita tetap bisa memperoleh penghasilan dari iklan yang ditampilkan pada video yang kita unggah di channel YouTube kita.

Dari ketiga jalur memperolah tambahan penghasilan dari internet di atas memiliki satu kesamaan yang utama. Hal pertama dan paling utama yang harus dicapai adalah mendatangkan banyak pengunjung. Ketika punya basis massa kita bisa punya daya tawar atas produsen atau penjual yang menawarkan kerjasama dengan kita.

Update 4 Juli 2018 Tulisan ini terbit di koran Harian Banyuasin

Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

Posting Komentar untuk "Menulis, Blog & YouTube, Tantangan dalam Menemukan Cara menghasilkan uang dari internet | Tulisan Deka Firhansyah yang Terbit di Harian Banyuasin Rabu, 4 Juli 2018"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ