Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

#NulisRandom2017| Hari ke 11, Nikmat Benar Puasa-puasa Jualan keKalangan Jauh

Ini adalah tulisan lanjutan dari seri tulisan saya tentang Catatan Perjalanan Berdagang. Dalam tulisan kali ini terasa spesial bagi saya. Saya kembali berdagang ke luar kota kelahiran saya. Kalangan jauh begitulah saya menyebutnya. Menjadi spesial karena aktivitas ini saya jalankan di bulan Ramadhan atau puasa. Yuk disimak...

Minggu, 11 Juni 2017 Hari ini saya kembali ikut ayah jualan ke kalangan jauh. Pasar atau kalangan yang kami datangi hari ini adalah kembali ke pasar kalangan Desa Sumber Teluk Betung Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Saya pernah menulis pengalaman saya ikut berdagang dalam tulisan saya yang berjudul Catatan Perjalanan Berdagang: Selalu Ada Lubang. Dari pusat kota Pangkalan Balai pasar tersebut kurang lebih bisa ditempuh sekitar 2 jam perjalanan darat. Pasar tersebut buka setiap hari minggu.

Panas dan capek itulah hal yang sudah jadi keseharian para pedagang. Ditambah berpuasa maka menjadi hal yang mustahil bagi sebagian besar pedagang. Mustahil. Kerja berat. Panas. Capek. Takut pingsan. Kelelahan. Itulah yang sering kadi alasan. Belum lagi alasannya sakit mag.

Sebagai muslim saya dan ayah saya wajib menjalani ibadah puasa. Sekitar pukul 1.00 WIB saya dan ayah saya makan sahur. Tidak seperti biasanya, saya begitu bernafsunya makan sahur hari ini. Mungkin mukjizat, 3 piring saya lahap saat sahur hari ini ditemani kopi susu. Saya harap cukup mengantarkan saya hingga sanggup puasa hari ini. Kemudian setelah sahur kami langsung bersiap untuk berangkat. Tutup hidung alias masker adalah wajib. Terutama dengan menutup hidung menggunakan masker maka kita terhindar dari bau asap kendaraan dan juga debu-debu jalanan saat kemarau seperti sekarang.

Masih seperti perjalanan yang pernah saya tulis dalam sebelumnya tersebut kami berangkat sekitar pukul 2.00 WIB dini hari guna mengantisipasi kondisi jalan yang tidak menentu. Kondisi jalan berdebu saat kemarau dan becek saat musim hujan. Dipenuhi lubang-lubang yang dalam.

Kondisi jalan hari relatif kering. Sangat kering malahan. Kondisi yang sangat ideal untuk pergi jualan atau berdagang ke pasar tersebut. Tapi, imbas jalan yang kering tentu dipenuhi debu. Untuk itu masker sangat diperlukan. Tentu kondisi kering jelas lebih baik dari jalan basah dan becek, karena jalanan hanya menyisakan lubang-lubang dalam yang sering membuat mobil tersangkut dan harus ditarik mobil lain. Baca juga: Catatan Perjalanan Berdagang: Selalu Ada Lubang.

Kami tiba sekitar pukul 3.59 WIB. Masih ada waktu untuk makan sahur. Saya kemudian memesan mie instant favorit untuk tambahan sahur. Hari ini pasti akan berat. Cuaca yang kemungkinan terik menjadi tantangan bagi saya dan ayah saya yang berpuasa. Saya sahur lagi dipasar untuk jaga-jaga dan memastikan agar puasa hari ini bisa lancar. Memang efek perjalanan yang melelahkan membuat perut agak lapar.

Hari ini cuaca tidak menentu. Awan mendung menghiasi langit seolah ingin hujan. Tapi tidak hujan hingga siang. Kemudian cuaca berganti terang benderang ditemani sinar mentari yang begitu terik. Panas menyengat. Kemudian angin kencang menghampiri. Kemudian panas terik sekali lagi. Kami pun kemudian memutuskan untuk tutup lebih awal. Pasar juga mulai sepi.

Selagi menunggu waktu Dzuhur dan menunggu mobil rombongan mengisi muatan. Kami menumpang truk jadi bongkar muat jadi lebih lama. Ayah tiduran di pelataran. Cuaca cukup terik. Tapi entah kenapa tidak terasa lapar dan kering tenggorokan. Seperti orang yang masih kenyang. Tidak terasa lapar. Saya memang makan sahur lebih banyak saat dirumah. Kemudian di pasar saya kembali sahur dengan makan mie instan. Sepertinya resep yang saya coba berhasil sukses. Tidak terasa lapar dan haus. Tidak juga perut berbunyi tanda kelaparan. Tidak ada usaha nahan lapar. Karena memang tidak lapar dan haus. Inilah mungkin mukjizat Allah SWT. Niat puasa hari ini yang kuat mendapat mukjizat dengan bernafsu makan sahur lahap dan tidak terasa lapar. Selama perjalanan pulang pun tidak terasa lapar dan haus padahal cuaca terik. Nikmat benar puasa hari ini. Tidak lapar dan tidak loyo seperti biasanya.

Posting Komentar untuk "#NulisRandom2017| Hari ke 11, Nikmat Benar Puasa-puasa Jualan keKalangan Jauh"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ