Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Abad Kekosongan

Saya tahu kalau menurut kalian judul postingan saya ini lebai, norak atau semacamnya, saya pun sedikit setuju kalau judul yang saya buat kali ini memang agak lebai karena eh ternyata di postingan ini saya tidak bahas soal abad kekosongan yang mungkin ada versi sebenarnya.  Lama tidak buat postingan tulisan baru hingga akhirnya sekarang saya bisa kembali membuat postingan dan menyapa kalian. Sebelumnya saya minta maaf atas judul posting yang agak lebai ini. Disini saya akan bahas aktivitas saya selama tidak aktif menulis di blog yang saya sebut abad kekosongan.

Kenapa Judulnya Abad Kekosongan?


Abad kekosongan bagi saya adalah masa dimana saya tidak terhubung dengan koneksi internet. Ada banyak sekali waktu-waktu dimana saya tidak sedang terjangkau atau punya koneksi internet. selama ini ketiadaan internet menjadi salah satu alasan sehingga saya tidak bisa melanjutkan tulisan di blog. Alasan saya tersebut coba saya patahkan dengan tetap fokus membuat tulisan meski sedang tidak punya kuota untuk memposting tulisan tersebut ke blog. Delay atau jeda waktu sampai tulisan-tulisan yang saya buat tersebut bisa saya posting, bisa saya isi untuk memperbaiki kualitas tulisan saya.

Biaya Koneksi Internet Makin Mahal


Hingga saat ini biaya koneksi internet masih menjadi sesuatu yang mahal bagi saya, itulah alasan kenapa saya jarang update. Dari dulu eranya sinyal Edge hingga sekarang eranya 4g di Indonesia bagi saya kok biaya internet malah semakin mahal ya?bagaimana menurut kamu? Saya kira kita sepakat deh kalau internet makin mahal bukannya makin murah. Dulu ketika saya SMA paket internet kartu merah dengan uang Rp. 5.000 sudah dapat koneksi unlimited tanpa ada yang namanya kuota, ya.. Meski cuman sehari, itupun sinyal di rumah saya hanya Edge. Biarpun sinyal Edge pada masa-masa itu udah cukup banget dah dipake download aplikasi dan film juga bisa. Sekarang? sinyal edge buka facebook pun susah, lama baru kebuka itupun nunggu sinyal agak lancar.

Singkat cerita internet masa kini khususnya di Indonesia menurut saya makin mahal dan makin lemot, dikit-dikit harus minimal sinyal 3G mau coba sedikit hemat kuota pake sinyal Edge orang udah selesai satu makalah kita baru sempat buka halaman depan sumber referensinya. Sementara internet adalah kebutuhan wajib seorang blogger, tanpa internet seorang blogger masih pada kebiasaan lama nulis-nulis di buku Diary mereka. Saya sebut mereka karena memang saya tidak termasuk blogger yang mulai nulis dari buku Diary. Aktivitas blogger saya mulai dari hobi saya menggali informasi dari dunia internet, entah itu dari situs pencari google, wikipedia, atau portal-portal berita lokal. Berawal dari konsumsi pribadi saya lanjut membagikan apa yang saya dapat ke teman-teman saya lewat sosial media facebook. Saya bahkan pernah punya fanspage yang punya lebih dari 3000 member di tahun 2011 yang kemudian saya lanjutkan menjadi sebuah blog pertama saya di blogspot.com. Di blog saya membagikan hal-hal yang saya baca, dengan harapan akan saya baca lagi di kemudian hari, saya suka manga dan anime tapi entah kenapa saya sama sekali tidak tertarik buat nulis soal anime dan manga. Aktivitas ngeblog dan fanspage saya terhenti tahun 2012, saya kehilangan akses atas fanspage saya juga sempat lupa pasword kedua blog saya, mungkin juga efek dari kesibukan saya jelang UN, SNMPTN, dan kecanduan download anime dan manga naruto yang berujung menurunnya produktifitas saya dalam membaca informasi dari dunia internet.

Wait, wait, wait!!! Nampaknya tulisan ini malah makin ngawur dah, malah jadi bahas pengalaman saya ngeblog. Skip-skip. Di kampus dulu biasanya saya memanfaatkan fasilitas internet gratis dari kampus yang sayangnya saya sadari fasilitas-fasilitas tersebut lebih sering saya gunakan untuk download film dan update aplikasi. Sangat jarang fasilitas gratis internet di kampus saya gunakan untuk hal yang produktif, paling-paling hanya untuk buat tugas dan cari-cari referensi bahan skripsi. Di tahun 2013 seorang dosen benar-benar telah menyadarkan saya bahwa kegemaran saya ngeblog adalah sesuatu hal yang positif. Awalnya mungkin postingan saya ngeblog hanya bersifat repost dari tulisan blogger lain tapi setidaknya postingan postingan tersebut bukanlah sembarang postingan dari portal berita saja tapi juga merupakan hal-hal yang benar-benar menurut saya menarik untuk di repost, seolah blog adalah hasil kliping saya namun versi digital.
2013 awalnya saya mulai posting di blog wordpress saya yang sudah lama tidak ter-urus. Postingan tersebut berupa tugas kuliah saya yang juga saya posting di blog ketua kelas atas perintah dosen yang lainnya. Kenapa wordpress? Karena wordpress saya ketika itu punya cukup banyak follower yang terdiri atas adik² kelas saya ketika di SMA.

Saya mulai berani menampilkan hasil karya saya berupa tugas kuliah di blog. Naas bagi saya, saya kemudian sempat kehilangan akses atas blog wordpress saya tersebut, sehingga saya pun membuka blog blogspot saya yang ketika itu juga sepi dan punya satu follower yakni saudara kembar saya. Selengkapnya tentang pengalaman saya ngeblog pernah saya tuliskan silahkan dibaca juga di sini ya klik judulnya 3 Tahun Ngeblog Tidak dapat Apa-Apa. Nampaknya saya musti banyak belajar soal fokus ke satu topik bahasan karena lagi-lagi saya malah bahas soal pengalaman saya ngeblog.

Skip lanjut pada bahasan Abad kekosongan
Saya sebut kekosongan karena memang isi tulisan ini adalah sebagai pengisi kekosongan antara tulisan saya yang satu dengan yang lain. Saya sebenarnya ingin sekali buat tulisan dan di posting setiap hari bahkan bila  memungkinkan blog pribadi saya ini bisa menggantikan peranan facebook yang sempat menemani hari-hari saya dari pagi hingga ke pagi lagi. Tapi apa daya Internet masih menjadi sesuatu yang mahal bahkan makin mahal bagi saya. Saya tidak bisa untuk terus online apalagi buat tulisan-tulisan secara first time, ada inspirasi tulis, edit dan posting. Saya tidak bisa karena kuota terbatas.

Inspirasi  saya dalam membuat tulisan selalu datang di saat senggang dan kebanyakan saat senggang saya tidak punya akses internet gratis dan hanya mengandalkan kuota paket data yang terbatas, itupun lebih sering tidak ada kuota sama sekali. Kebanyakan inspirasi saya dalam membuat tulisan pun menguap dan tidak jadi sebuah postingan karena saat ingin ditulis saya kekurangan kata-kata dan bahan referensi pendukungnya.

Saya tertarik dengan tips salah satu guru saya dalam ngeblog katanya "tips dalam menulis itu adalah tulis saja apa yang ingin kamu tulis, kemudian baca ulang sampai benar-benar dirasa pas, dan kemudian posting". Lewat tips tersebut saya jadi makin bersemangat dalam menulis. Saat ini saya sedang berusaha memanfaatkan waktu luang saya untuk membuat tulisan-tulisan. Masa-masa tidak punya kuota saya manfaatkan dengan tetap menulis-nulis apa saja yang terlintas di kepala saya meskipun entah kapan terbitnya.

Menulis Pakai Aplikasi Pesan/SmS


Bermodalkan aplikasi SMS saya mulai merangkai kata demi kata. Tulisan-tulisan tersebut tersimpan rapih di draf pesan saya yang pada gilirannya akan bisa saya posting ketika ada kuota atau pas lagi nemu internet gratis.

Yah begitulah sedikit cerita yang mungkin gak penting buat kamu dari saya tentang bagaimana abad kekosongan bagi saya, kamu punya cerita lebih menarik soal abad kekosongan ? Yuk tuliskan pendapatmu di kolom komentar di bawah.

Dibawah ini adalah beberapa contoh tulisan + editan video yang saya hasilkan ketika tidak punya kuota dan kemudian saya posting saat ada kuota yuk dibaca kuga ya!!!

Kenangan Masa Putih Biru http://wp.me/p8b2e1-9y
Youtube: https://youtu.be/wct_Wn0_FfE

http://dekapunya.id/ultah-teman-deka-si-bocah-desnawati/

http://dekapunya.id/maulid-nabi-muhammad-saw-ahok-tidak-akan-jadi-gubernur-dki-kalau-umat-islam-tidak-memilih-ahok/

http://dekapunya.id/ultah-teman-deka-teman-sepembimbing-skripsi-intan-falevy/

http://dekapunya.id/abad-kekosongan/

http://dekapunya.id/pengalaman-waktu-ngurus-berkas-lamaran-kerja-skck-dan-npwp/

Posting Komentar untuk "Abad Kekosongan"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ