Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kenangan Nenek

Tiada pertemuan tanpa persisahan. Cepat atau lambat hari perpisahan itu pasti terjadi. Hanya soal waktu. Ada perpisahan yang sifatnya sementara karena suatu waktu masih bisa bertemu kembali, ada juga saatnya kita untuk ikhlas berpisah dengan orang yang kita sayangi untuk selama-lamanya.

Hai gaes selamat datang di blog saya, Deka Firhansyah. Dalam postingan kali ini saya ingin membagikan kenang-kengangan hari-hari terakhir kami bersama Nenek kami yang bernama Mustimah binti Bahtar.

Foto ini diambil pada tanggal 22 maret 2023 sekira sebelum maghrib. Hari itu untuk yang kedua kalinya nenek kami masuk Rumah Sakit dan menjalani rawat inap selama 3 hari. Jujur kami belum siap jika harus kehilanagn nenek, tetapi pennyakit yang nenek derita kali ini tidak begitu jelas. beberapa penyakit menyerang kesehatan nenek secara bertubi-tubi. bermula dari gejala tipes sampai kemudian radang lambung.

Dalam pikiran saya menyebut mungkin inilah yang sering kita dengar disebut dengan sakit tua. Kondisi sakit dimana berbagai penyakit menyerang manusia yang telah berusia lanjut secara bertubi-tubi tanpa kejelasan penyakit utamanya apa dan penyebabnya apa.
Foto Tanggal 20 Maret 2023
Padahal sebelumnya nenek sudah dibawa ke dokter di klinik dekat rumah tetapi kondisinya belum juga membaik. Kemudian pindah lagi ke klinik lainnya yang terkenal lebih mahal dan terkenal memberikan obat lebih paten, alhamdulillah kondisi nenek mulai baikan. bahkan sempat merumput depan rumah. 

Dan begitulah yang namanya sakit tua, tidak lama nenek kembali jatuh sakit yang kemudian kami bawa ke rumah sakit. Rawat jalan. sempat sembuh dan kemudian kembali kambuh hingga dirawat inap mulai 22 Maret 2023 dan tidak kunjung membaik sampai hari perpisahan itu tiba.

Satu Persatu Anak dan Keponakan Nenek datang Kerumah kami untuk menjumpai Nenek


Nenek kami ini hanya punya 2 anak. anak pertama kami panggil wakcak dan anak kedua yakni emak kami. Ketika Nenek dirawat di rumah sakit Wakcak Kami anak nenek yang paling tua datang jauh-jauh dari Megangsakti, Musi rawas.
Kemudian keponakan nenek yang paling sering berkunjung kerumah yakni mang gulu. Mangulu ini adalah anak ketiga dari Nyek ujok yang merupakan adiknya nenek. Paling sering datang kerumah untuk menlihat kondisi nenek.
Ketika nenek sakit pun makin sering datang kerumah kami, serta mang gulu menjadi orang yang cukup kami repotkan dalam mengurus nenek, bahkan saat akan diantar dan dijemput dari rumah sakit nenek lebih suka naik mobil mang gulu. padahal dirumah kami ada mobil. Mang gulu ini memang bisa dikatakan sebagai keponakan yang paling dekat dengan nenek kami.

Keponakan-keponakan nenek yang lain pun juga datang kerumah untuk menjenguk nenek bahkan ada yang jauh-jauh datang berombongan dari desa sungai rotan baik menggunakan motor dan ada juga yang membawa mobil.

Setelah hampir sebulan setelah pulang dari Rumah Sakit, tepatnya pada hari Senin, 17 April 2023 di bulan bulan Ramadhan atau puasa rombongan keponakan nenek yang merupakan semua anak dari ayuknya nenek yaitu almarhum nenek yang kami panggil nyek cak datang jauh jauh ada yang dari sungai rotann dan ada juga yang dari pengumbuk untuk melihat kondisi nenek yang saat itu memang saat itu sudah semakin melemah.

Selain anak-anak nyek cak, turut juga hadir nyek gulok yang merupakan adik nenek yang paling bungsu. Saudara nenek yang masih hidup yakni Nyek Cik yang merupakan anak kedua, nyek ujok yang kalau tidak salah merupakan anak ke empat dan nyek gulok yang merupanan anak bungsu dari enam bersaudara. Sementara yang sudah lebih dahulu meninggal yakni nyek Cak dan nyek uju.

Menurut cerita emak, nenek memang dimasa mudanya dekat dengan keponakan-keponaknya sehingga tidak heran ketika nenek sakit keponakan-keponakan nenek rela menyempatkan waktu untunk datang jauh-jauh ke pangkalan balai.



Namun belum sampai 20 hari setelah kunjungan anak-anak nyek cak dan nyek gulok dari desa sungai rotan tepatnya pada tanggal 6 mei 2023 nenek kami meninggalkan kami semua untuk selama-lamanya. Nenek pergi di usia  sekitar 70 tahun, meninggalkan 2 anak seorang menantu yang merupakan Ayah kami dan sembilan cucu. Adapun suami wak Cak telah lebih dahulu dipanggil menghadap Allah.

Saya dan saudara kembar saya Deki serta dibantu wak Heli yang merupakan keponakan nenek dan anak dari ayuk nenek yang kami panggil nyek cik turun langsung ke liang lahat untuk menguburkan nenek dan melepas kepergiannya untuk yang terakhir kalinya.

Foto ini diambil pada tanggal 19 juli 2023 dengan formasi lengkap setelah selesai pemasangan pedapuran makam nenek. Selamat jalan nek, banyak kenangan yang telah terukir bersama. Neneklah yang telah membantu emak dalam mengasuh kami dari sejak lahir. Walau terkadang nenek terasa terlalu cerewet dan menyebalkan namun ternyata setelah kepergian nenek moment-moment itulah yang paling sangat dirindukan. 

Terimakasih nek 

penuh kasih

anak, menantu dan cucu kesayangan mu

Akhir kata alfatihah untuk nenek

Foto-foto Lainnya

Yasinan Hari ke 3 meninggalnya nenek kami


Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

Posting Komentar untuk "Kenangan Nenek"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ