Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pertama Kalinya Menerima Orderan Desain Rumah

Hai gaes selamat datang di blog CeritaK. Blognya saya Deka Firhansyah. Kali ini saya ingin bercerita perihal pertama kalinya menerima orderan desain rumah. Berikut cerita selengkapnya.

Kamu menyebutnya Orderan pertama tapi bagiku ini sebuah chalenge yang amat sangat menantang. Ini adalah babak baru, dimana aku akan mulai membuat desain rumah berdasarkan reques.

Aku tahu kemampuanmu secara materi, jadi pastinya Desain yang kamu harapkan adalah Desain yang "kamu banget". Menyewa jasa Arsitek sungguhan dengan banyak-banyak berkonsultasi seharusnya dapat menjadi solusi yang terbaik untukmu.

Dan beberapa waktu yang lalu kamu malah memilih bertanya padaku tentang aplikasi apa yang aku gunakan untuk membuat desain rumah?

Langsung saja kujawab. Aku pakai aplikasi SketchUp di laptop.

Waktu itu sebenarnya bisa saja aku langsung menawarkan diri untuk membantumu dalam mendesain rumah sesuai keinginanmu. Tapi aku ragu, sebab kemampuanku terbatas. Dan aku tidak bisa diburu target.

Disisi lain aku ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya setelah kamu mencoba ngedesain sendiri menggunakan SketchUp. Selasa, 27 Oktober 2020 kamu kembali menghubungiku dan bilang kalau puyeng (pusing) dan tidak ngerti saat mencoba ngedesain menggunakan SketchUp.

Aku salut dan mengakuimu jenius. Pokoknya 4 jempol lah, jika memang kamu langsung bisa ngedesain sesuai keinginanmu menggunakan SketchUp. Kenyataannya memang tidak semudah itu kawan. Wajar saja jasa arsitek itu mahal, bisa jutaan bahkan ratusan juta.

Untuk menghasilkan desain rumah yang bagus, banyak hal yang harus dipikirkan. Itu baru bagus secara gambar, belum secara konstruksi untuk dibangun dilapangan. Dan arsitek yang baik harus memikirkan hal itu.

Dengan mengetahui dan menggunakan aplikasi yang sama, hasilnya bisa beda. Boleh saja orang umum menggunakan aplikasi SketchUp dan aplikasi lainnya yang digunakan arsitek asli, tapj hasilnya Beda. Dalam kasus lain bisa juga dengan aplikasi yang beda hasilnnya bisa sama bagusnya. Inilah dunia Desain Tidak ada jalur instan, semua butuh proses latihan.

Tahap awal dari Ngedesai adalah denga mulai dari mengenal aplikasi yang ingin digunakan untuk membuat desain. Dalam hal membuat desain rumah kita bisa menggunakan aplikasi SketchUp, yang memang paling mudah digunakan oleh orang awam sekalipun.

Sejarah Aplikasi SketchUp

SketchUp adalah sebuah aplikasi desain 3D yang dikembangkan oleh perusahaan pembuat aplikasi bernama Terimble. Tidak hanya desain rumah, aplikasi ini bisa digunakannuntuk desain apa saja sesuai keinginan pemakainya. Dulunya aplikasi ini pernah dimiliki oleh Google. 

Kebanyakan orang hanya tahu aplikasi SketchUp dipakai untuk ngedesain rumah. Padahal sejatinya aplikasi ini sama saja dengan aplikasi desain 3D lainnya macam Corel Draw dan Blender. Cuman pasti beda tekniknya dan tentu punya keunggulan masing-masing.

Selayaknya aplikasi desain 3D, SkechUp ini bebas digunakan oleh siapa saja. Meski pun bebas, untuk bisa menghasilkan desain tentunya harus dengan banyak latihan. Tidak bisa instan. Kecuali Jenius.

Aku dan SketchUp

Saat ini aku pakai aplikasi SketchtUp Make 2017. Untuk mendownloadnya ketik saja di google: Download SkechUp Make 2017. Versi ini adalah seri terakhir dari aplikasi SketchUp yang bisa di download dan digunakan secara GRATIS di pc/laptop tanpa sambunga internet.

Pertama kalinya aku mengenal aplikasi bernama SketchUp ini adalah saat masih SMA. Aku ingat, waktu itu aku sengaja mengetikkan di Google: aplikasi untuk desain rumah. Dan muncullah beberapa aplikasi termasuk SketchUp. Waktu itu namanya sudah Google SketchUp.

Aku memang sudah hobi gambar rumah sejak SD kelas 3/4 pokonya dari kecil. Walau begitu ayah dan emak tidak pernah setuju aku untuk bercita-cita jadi Arsitek. Bercita-cita saja tidak boleh.

Skip kembali ke masa SMA aku mendownload aplikasi SketchUp 8 di warnet dan menginstallnya di laptop pertama kami dulu yakni Apspire One AOD 255.

Aku pilih SketchUp karena menurut beberapa situs di internet aplikasi ini adalah yang paling oke untuk digunakan dalam mendesain rumah sendiri.

Jadi, proses dimana aku berkenalan dengan aplikasi SketchUp adalah proses yang panjang. Setelah pertama kali instal di tahun 2011 aplikasi itu kemudian kuhapus demi fokus tes PTN dan UN di tahun 2012. 

Selalu ada hal-hal yang harus dikorbankan demi sebuah kesuksesan. Dan begitulah ceritaku. Tahun 2012 aku berhasil menjadi terbaik ke 3 di jurusan IPS SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III. Aku juga berhasil mendapatkan kursi di 2 PTN. 1 di  Jurusan Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Sriwijaya. Dan 1 lagi di Jurusan Ekonomi Syariah, IAIN (sekarang UIN) Raden Fatah Palembang.

Kemudian barulah di tahun 2017 aku kembali teringat pada aplikasi SketchUp dan ingin kembali mengasah kemampuan dalam menggambar rumah impian. Keinginan kembali mencoba ngedesain rumah impian menggunakan SketchUp kemlali hidup setelah menonton banyak channel desain rumah menggunakan sketchUp.

Orderan Pertama

Sebenarnya aku tidak menerima orderan. Menggambar rumah hanyalah salah satu hobi. Dan aku menjadikan Youtube dan instagtam sebagai media tempat menyimpan dan membagikan hasil karya saya.
Aku merasa karya desain rumah buatanku masih terlalu jelek untuk menerima order. Beberapa reques di Channel Youtube pun belum bisa saya penuhi.
Belum lagi saya belum bisa mengatur waktunya. Menerima pesanan artinya ada deadline waktu. Sementara dalam ngedesain saya tidak bisa dikejar waktu.

Kamu menyebutnya orderan pertama. Tapi bagiku itu adalah tantangan yang seru dan menyenangkan. Menyenangkan sebab reques darimu ini terjadi setelah kamu mencoba membuat desain karya kamu sendiri. Jadi aku tidak punya beban untuk membuat desain yang sempurna.

Aku sendiri merekomendasikan dua nama kenalan yang memang arsitek. Tapi kemudian kamu malah memintaku untuk membuatkan desain untukmu. Dan kamu tidak mempermasalahkan jika hasilnya jelek dan tidak bisa dipastikan kapan akan selesai. Yang penting 3 dimensi.

Okelah. aku menyanggupi tantangan darimu dan memberitahukan bahwa selain desain buatanku masih jelek, aku juga tidak bisa dikejar target waktu. Satu desain rumah buatanku dari pondasi sampai atap bisa selesai dalam seminggu-sebulan bahkan lebih. Bisa jadi juga tidak akan selesai sama sekali. Sebab itu komen reques di Channel DK Desain  selalu kujawab "ditunggu saja nanti". Dalam ngedesain aku masih sangat tergantung Mood.

Pesan Sekarang
بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ