Pengalaman Pertama Pakai BNI Mobile Banking

Selasa, 28 Juli 2020, akhirnya saya bisa mendaftar ke layanan BNI Mobile Banking. Sebuah layanan untuk mempermudah transaksi keuangan lewat perantara BNI langsung dari smartphone kesayangan.

Dengan mengaktifkan layanan mobile banking kita tidak perlu lagi ke Bank atau ke mesin ATM untuk melakukan transaksi keuangan.

BNI Mobile Banking melayani transaksi cek saldo rekening, transfer, pembayaran, pembelian, bahkan investasi. Syaratnya kita hanya perlu menjadi nasabah Bank BNI.

Ngomong-ngomong, saya sudah lebih dari 7 tahun menjadi nasabah BNI Taplus Muda. Saya menjadi nasabah BNI mulai dari Januari 2013. Waktu itu saya harus menjadi nasabah BNI untuk mendaftarkan diri dalam program beasiswa di Universitas Sriwijaya.

BNI dan Universitas Sriwijaya memang dulunya sangat mesra. Mulai dari pembayaran uang pendaftaran, pembayaran SPP, pembayaran tes TOEFL dulu semuanya hanya bisa dilakukan lewat perantara BNI.

Awalnya Rekening BNI milik saya itu hanya digunakan untuk menampung uang beasiswa atau uang kiriman dari orang tua. Namun kemudian lebih banyak digunakan untuk untuk membayar saldo bisnis Agen pulsa yang saya jalani.

Di BNI cabang kampus Universitas Sriwijaya di Indralaya memang tersedia mesin setor tunai sehingga sangat mendukung usaha kami. Kami bisa memanfaatkan mesin itu untuk menyimpan uang hasil untuk penjualan pulsa. Kemudian juga bisa menggunakannya untuk membeli saldo pulsa ke sistem agen pulsa yang kami ikuti.

Masalah datang saat saya pulang kampung. Di Kota Pangkalan Balai yang notabene ibukota Kabupaten Banyuasin. Tidak ada kantor cabang BNI Konvensional. Adanya hanya cabang BNI Syariah. Transaksi ATM sebenarnya masih bisa dilakukan, tapi tidak untuk transaksi untuk menabung kecuali membuat rekening baru di BNI Syariah. Sementara mesin Mesin ATM yang tersedia hanya tersedia mesin biasa, tidak ada mesin untuk setor tunai.

Awalnya saya tidak terlalu masalah dengan itu. Saya bahkan tidak terlalu perlu membuka rekening baru. Rekening saya yang itu saja jarang terisi. Pikir sayahsaya 

Lama kelamaan penggunaan rekening tersebut semakin sibuk. Perkembangan era digital sangat cepat. Saya menjadi sangat perlu untuk punya layanan mobile banking.

Namun sangat disayangkan, untuk mengunakan layanan BNI mobile banking nasabah harus datang langsung ke kantor cabang BNI terdekat. Lagi-lagi masalahnya BNI di Pangkalan Balai adalah BNI Syariah, jadi saya tidak bisa daftar mobile banking disini. Kecuali, saya harus membuka rekening baru di BNI Syariah. Dan saya males melakukan itu. Saya males untuk menambah jumlah rekening karena punya satu rekening saja isinya tidak banyak.

Saya juga males untuk antri di BNI terdekat. Waktu itu saya merasa transaksi keuangan yang saya lakukan belum terlalu sering sehingga masih bisa dilakukan hanya dengan ATM. Palingan cuman untuk mencairkan transferan sebulan sekali. Saya juga malu ke Customer Service lantaran sisa saldo yang hampir selalu kosong.

Seiring berjalannya waktu. Eranya toko online menuntut saya untuk punya layanan mobile banking. Ya biar bisa tetap belanja online sambil rebahan. Selain itu promo Internet murah sering kali datang mendadak disaat sedang males ngisi saldo ke ATM.

Kemudian tibalah hari itu. Saat dimana urusan pekerjaan membuat saya ditugaskan untuk ke BNI terdekat. Mumpung lagi ada urusan pekerjaan, sekalian saja saya manfaatkan waktu itu untuk mendaftar BNI mobile banking. Antrian panjang tidak menyurutkan keinginan saya. Aji mumpung ada kesempatan. Kemudian saya selesai mendapatkan akun BNI Mobile Banking.

Sebagai uji coba saya langsung menggunakannya untuk membeli power bank 20000 mAh merek Baseus yang kebetulan lagi promo di Shoppe.

Sekian cerita, Pengalaman Pertama Pakai BNI Mobile Banking.

Sekadar saran dari saya untuk BNI, kalau bisa untuk mendatar mobile banking seharusnya cukup lewat ATM saja. Siapa tahu ada banyak juga nasabah lama seperti saya yang malu dan malas untuk antri ke Bank. Terimakasih.