Salah satu yang gagal kugapai, Juara Olimpiade Matematika
Namanya Bintang Parahita Adiwinata, seorang anak yang pandai Matematika. Seperti saya dijaman dulu.
Namun tidak dia seperti saya. Anak ini benar-benar bisa dianggap layak disebut pinter matematika. Tidak sepertiku yang hanya pinter matematika menurut pendapatku sendiri.
Kamis, 12 Maret 2020 Bintang meraih prestasi sebagai juara ke 3 dalam Bidang Lomba Kompetisi Sains Nasional (KSN) MIPA SD cabang Matematika tingkat kabupaten Banyuasin.
Selanjutnya Bintang dan dua anak di peringkat diatasnya akan dikirim untuk mewakili Kabupaten Banyuasin di tingkat Provinsi.
Perjalanan Bintang untuk mendapatkan prestasi tidaklah mudah Sebelum bertanding di tingkat Kabupaten, sebelumnya Bintang harus menjadi juara di tingkat Kecamatan Banyuasin III pada Selasa, 10 Maret 2020.
Menjadi juara tidaklah mudah. Semua peserta pastinya sudah belajar dengan giat dan tekun. Para pesaing itu pun pastinya juga sudah banyak berlatih. Tujuannya tentu untuk menang.
Persaingan di tingkat Provinsi pasti akan lebih sulit. Meski hanya menjadi juara 3 di tingkat Kabupaten bukan berarti tidak ada peluang untuk juara di tingkat Provinsi.
Semoga Bintang tetap semangat belajar walaupun sudah dapat Juara 3 di tingkat Kabupaten. Meski juara 3 bukan berarti tidak ada peluang untuk mendapatkan prestasi di tingkat Provinsi.
Juara itu bukan tentang siapa yang paling pintar. Bukan juga soal siapa yang paling berbakat. Tapi tentang siapa yang paling mau berusaha.
Boleh jadi orang lainnya lebih pintar dan lebih berbakat, tapi dia bisa saja kalah jika tidak mau berusaha untuk lebih. Sepintar-pintarnya dia, seberbakat apapun dia jika tidak belajar dan tidak berlatih maka hasilnya bisa kalah dari dia yang mau berusaha lebih.
Cepat puas pun juga tidak boleh. Semangat kompetisi harus tetap hidup. Tujuannya agar tetap bisa lebih baik dari kemarin.
Di Kabupaten hanya juara 3 tapi kan tetap dikirim ke tingkat Provinsi. Bintang masih punya kesempatan untuk bangkit dan melampaui juara lainnya.
Orang tua dan guru-gurunya tentu berharap Bintang bisa lanjut berprestasi di tingkat Provinsi. Bupati Banyuasin pun pastinya juga demikian. Ingin nama Banyuasin ada di dalam daftar juara.
Menjadi juara tidaklah mudah. Semua peserta pastinya sudah belajar dengan giat dan tekun. Para pesaing itu pun pastinya juga sudah banyak berlatih. Tujuannya tentu untuk menang.
Persaingan di tingkat Provinsi pasti akan lebih sulit. Meski hanya menjadi juara 3 di tingkat Kabupaten bukan berarti tidak ada peluang untuk juara di tingkat Provinsi.
Semoga Bintang tetap semangat belajar walaupun sudah dapat Juara 3 di tingkat Kabupaten. Meski juara 3 bukan berarti tidak ada peluang untuk mendapatkan prestasi di tingkat Provinsi.
Juara itu bukan tentang siapa yang paling pintar. Bukan juga soal siapa yang paling berbakat. Tapi tentang siapa yang paling mau berusaha.
Boleh jadi orang lainnya lebih pintar dan lebih berbakat, tapi dia bisa saja kalah jika tidak mau berusaha untuk lebih. Sepintar-pintarnya dia, seberbakat apapun dia jika tidak belajar dan tidak berlatih maka hasilnya bisa kalah dari dia yang mau berusaha lebih.
Cepat puas pun juga tidak boleh. Semangat kompetisi harus tetap hidup. Tujuannya agar tetap bisa lebih baik dari kemarin.
Di Kabupaten hanya juara 3 tapi kan tetap dikirim ke tingkat Provinsi. Bintang masih punya kesempatan untuk bangkit dan melampaui juara lainnya.
Orang tua dan guru-gurunya tentu berharap Bintang bisa lanjut berprestasi di tingkat Provinsi. Bupati Banyuasin pun pastinya juga demikian. Ingin nama Banyuasin ada di dalam daftar juara.
Posting Komentar untuk "Salah satu yang gagal kugapai, Juara Olimpiade Matematika"
Terima kasih sudah membaca tulisan saya, silakan berkomentar ya 😊