Hari Ke 75 menjadi Operator Sekolah, Ikut Sosialisasi Daftar Peserta Ujian dari Disdikbud Banyuasin

Sabtu, 30 November 2019, ketika dihitung ternyata sudah sampai pada hari ke 75 sejak pertama saya menjadi Operator Sekolah pada salah satu sekolah dasar di Kabupaten Banyuasin. Perhitungan itu saya buat sesui hari kerja yang 6 hari/ minggu mulai tanggal 5 September 2019. Semoga saya tidak salah hitung.

Hari ini saya mengikuti mengikuti agenda untuk mewakili sekolah menghadiri Sosialisasi Daftar Peserta Ujian dari Disdikbud Banyuasin. Acara berlangsung di SD Negeri 1 Banyuasin III. Materi sosialisasi disampaikan oleh Kasi Kurikulum yakni pak Rahmad, S.Pd dan timnya.

Tidak banyak yang bisa saya ceritakan dalam tulisan ini. intinya hari ini saya meyakini bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Sebuah cerita dimana saya mengalami banyak kesulitan, kebingungan dan serba tidak tahu lantaran belum berpengalaman.

Pak Rahmad merupakan Guru saya waktu masih di SMP Negeri 1 Banyuasin III. Beliau dulunya wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Kepala SD Negeri 1 Banyuasin III, Ibu Zulfa selaku tuan rumah juga guru saya. beliau walikelas saya waktu kelas 5 di SD Negeri 3 Pangkalan Balai (Sekarang SD Negeri 14 Banyuasin III). Jadi hari ini juga semacam reuni keci-kecilan bagi saya.

Sejak pertama ditunjuk menjadi Operator Sekolah sampai hari ini saya belum merasakan adanya pengaruh besar dari gelar Sarjana Ilmu Politik (S.I.P.) yang menempel di belakang nama saya. Gelar tu dak gune, begunenye cuman untuk persyaratan administrasi untuk melamar kerja di posisi bonafit atau untuk ikut CPNS.

Saya sadar betul bahwa jika tanpa adanya ilmu yang saya dapat dari para senior maka banyak sekali hal-hal rumit yang tidak dimengerti. sudah diajari pun masih butuh waktu bagi saya untuk bisa mulai agak paham sedikit. lagi-lagi saya merasa betapa saya ini tidak ada apa-apanya dibanding orang lain.

Tapi saya boleh berbangga karena merasa saya adalah seorang pembelajar yang baik. Saya mau berusaha untuk beradaptasi dan belajar secepat mungkin. Saya tidak boleh selamanya jadi beban.

Sejauh ini pengalaman saya masih terasa menyenangkan. Banyak tugas dan permintaan tolong dari kepsek, guru dan rekan yang membuat saya merasa tertantang. Apalagi saya adalah alumni Unsri dan SMA Plus yang masih sering jadi bahan omongan. Tentunya saya tidak mau nama almamater saya ikut jelek jika saya dianggap "tidak becus".

Saya juga merasa senang karena banyak berjumpa orang-orang baru, membangun kekeuargaan tak sedarah yang baru.

Meski Operator Sekolah sering kali dianggap sebagai pekerjaan yang remeh dan dipandang sebelah mata. Salary-nya seadanya. Saya menikmati prosesnya, walaupun saat ini saya merasakan sendiri bahwa ilmu yang saat ini dipunya masih jauh kurang untuk jadi yang terbaik di bidang ini.

Last, Jika untuk sebuah pekerjaan yang menurut orang "mudah" saja, saya gagal maka mungkin saya tidak akan mendapatkan kepercayaan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih besar.

Dan inilah beberapa momen saat kami foto bersama seusai acara Sosialisasi Daftar Peserta Ujian.