Kepentingan yang abadi
Satu yang pasti, loncat ke kubu yang menang belum tentu menjawab pertanyaan mana benar mana salah.
Dalam politik kan memang tidak ada Kawamatsu dan tidak ada musuh abadi, yang ada hanya kepentingan. Jadi, sengeke bae, dak perlu membela tokoh kecuali....
Kalau misalnya saja, saya nulis sembarangan dan kemudian ada yang protes kan bagaimana? Ujungnya saya tanggungjawab sendiri. Jadi mustahil bagi saya untuk nulis sesuatu yang tidak saya tahu.
Ketika kamu salah kamu tetap sendirian sementara orang yang kamu bela tidak ikut bermasalah demi kepentingannya.
Posting Komentar untuk "Kepentingan yang abadi"
Terima kasih sudah membaca tulisan saya, silakan berkomentar ya 😊