Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Autobiografi Deka Firhansyah Part 1: Perkenalan

Pendahuluan

Perkenalkan, nama Saya Deka Firhansyah. Begitulah nama pemberian orang tua kami. Ayah saya bernama bapak Komaruddin dan Emak saya bernama Ibu Salimah. Tulisan ini adalah bagian dari cicilan projek Autobiografi tentang Saya.
Niat menulis autobiografi sudah ada sejak lama di dalam hati. Sejak tahun 2016, saat dimana saya mulai berbagi curhat cerita sehari-hari yang saya abadikan dalam  label kisahku di blog ini.

Namun ternyata itu tidak cukup. Saya menyadari bahwa label kisahku itu makin telihat kompleks. Ada beberapa bagian yang garis waktunya sulit ditelusuri. Untuk itu saya merasa perlu membuat autobiografi berdasarkan garis waktu yang lebih terurut dan rapih.

Dalam perjalananya, niat menulis autobiografi sempat mengalmi hambatan. Tadinya saya pikir nanti saja membuat autobiografinya, saat saya sudah benar-benar sukses atau setidaknya diakui orang lain telah sukses. Tapi saya berpikir "Kapan selesainya jika harus nanti?" Dan Ya, sudah saya putuskan untuk mencicil tulisan ini.

Inilah autobiografi Deka Firhansyah.

Kelahiran dan Pemberian Nama.

Saya Lahir di Pangkalan Balai, Selasa, 29 Maret 1994. Itu yang tertulis di akta kelahiran. Namun faktanya, kami lahir  di Desa Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim. Kami lahir dibantu seorang bidan yang juga masih boyut atau neneknya Emak atau Ibu kami.

Pilihan melahirkan di desa kelahiran orang tua ini dikarenakan agar lebih mudah untuk mendapatkan air bersih, mengingat desa kami dekat dengan Sungai Lematang. Saat itu sedang memasuki musim kemarau yang panjang.

Awalnya kedua orang tua kami hanya menyiapkan sepasang Nama. Nama Deki Setiawan disiapkan apabila lahir anak laki-laki, dan satu nama lagi disiapkan apabila anak pertama yang lahir tersebut berjenis kelamin perempuan.

Namun yang lahir justru anak kembar laki-laki. untuk itulah saya menggunakan kata ganti "Kami" oleh karena saya terlahir kembar dua.

Saat kami lahir, Orang tua kami bingung mau dikasih nama apa? Ya karena mereka memang tidak menyiapkan nama untuk sepasang anak kembar.

Kemudian oleh Nenek buyut (boyot) kami dinamai Firman dan Firhan. Nama itu kemudian ditambahkan lagi menjadi Deki Firmansyah dan Deka Firhansyah. Dimana dikemudian hari Deki adalah kakak dan saya Deka adalah si adik.

Mengapa saya, si adik dinamai Deka?

Seringkali teman-teman kami bingung dan bertanya "kakak yang mana, Deka atau Deki?" kami pasti menjawab kakaknya Deki. Jawaban itu membuat mereka makin bingung.

Mereka yang penasaran langsung menimpali dan sok tahu dan berkata "ngpe cak itu? Seharusnya Deka yang kakak dan Deki yang Adek, karena secara abjad a duluan baru huruf i.

Apalagi Kemudian mereka juga bertanya "Yang lahir duluan siapa?" Sepakat kami jawab Deka. "Nah kan berarti Deka yang kakak," kata mereka mulai nyolot!!!.

Beberapa kejadian dalam kasus anak kembar, penentuan kakak dan adik tidak ditentukan berdasarkan siapa yang terlahir lebih dahulu.

Nah kalau soal pemberian nama sangat mungkin disitu orang tua yang berperan memberikan nama berdasarkan abjad yang lebih dahulu untuk si kakak dan abjad yang belakangan untuk si adik.

Dalam kasus kami, kakaknya adalah Deki, dan saya dan saya adalah adik. Huh???. Tidak usah bingung, ini ceritanya.

Memang benar, orang tua kami tidak salah memberikan nama. Mengapa Saya  Deka?Jawabannya adalah karena saya yang terlahir lebih dahulu. Kata orang tua itu karena Deki lahir sekitar 2 menit setelah saya lahir. 

Saya atau Deka dianggap sebagai kakak dari saat lahir sampai kami bisa berbicara dan memanggil satu sama lain. Kemudian itu tidak berlaku lagi saat kami masing-masing sudah bisa saling berbicara dan memangil satu sama lainnya.

Menentukan sendiri mana kakak  dan mana adik

Tiba saatnya kami sudah bisa berbicara. Pertanyaan paling menarik tentu perihal pemanggilan. Mana kakak dan mana adik? Ketika pertanyaan itu ditanyakan otomatis kami menjawab Deka adalah adek, sementara Deki adalah kakak.

Menurut cerita, berulang kali orang tua dan keluarga meluruskan penyebutan itu namun tetap saja kami saling memanggil sesuai dengan yang kami tentukan sendiri.

Saudara Kandung

Kami memiliki 3 orang adik, satu perempuan dan dua laki-laki. Adik perempuan kami bernama Devi Mentari lahir juga di Kota Pangkalan Balai, 20 April 1998.
Kemudian adik kedua kami laki-laki bernama Muhammad Dzaki lahir juga di Kota Pangkalan Balai 24 Oktober 2007.

Kemudian adik bungsu kami juga berjenis kelamin laki-laki bernama Fadhil Hajirin, juga lahir di Kota Pangkalan Balai pada 22 Oktober 2010.
Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

Posting Komentar untuk "Autobiografi Deka Firhansyah Part 1: Perkenalan"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ