Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Harapan di Periode ke 2 Presiden Jokowi | Hutang Lunas?

Hai gaes selamat datang di blog CeritaK. Blognya saya Deka Firhansyah. Dalam postingan ini saya ingin bahas soal Harapan di periode ke 2 Presiden Jokowi.

Seperti yang kita tahu, Presiden Jokowi kembali memenangkan pilpres. Ya artinya beliau bisa melanjutkan pembangunan yang beliau kerjakan sampai periode kedua.

Terpilihnya Jokowi untuk menjadi presiden RI untuk periode selanjutnya bukan diluar prediksi. Sejumlah lembaga survei telah lama menunjukkan data hasil survei bahwa elektabilitas Jokowi lebih unggul daripada Prabowo. Kemudian survei-survei jelang pemilu juga masih sama menghasilkan data yang demikian. Saya sendiri juga sudah lama memprediksikan bahwa beliau akan menang lagi. Namun entah mengapa sosmed dan obrolan sekitar berkata lain. Di Sumatera Selatan memang suara-suara rakyat condong ke arah Prabowo. Dalam pilpres 2014 pun Prabowo menang di Sumsel. Para pendukung Prabowo di Sumsel masih penasaran dengan rasanya apabila Prabowo menjadi Presiden dan ingin itu terwujud di 2019.

Saya menilai program dana desa dan program Keluarga Harapan (PKH) menjadi ujung tombak mengapa masih banyak rakyat ingin Jokowi lanjut ke periode ke 2. Kemudian jangan lupakan adanya sistem administrasi bebas pungli dan biaya-biaya tambahan tidak ada lagi, yang ini mulai dirasakan sejak era presiden Jokowi.

Perihal sistem administrasi bebas pungli saya rasakan langsung lewat beberapa pengalaman. Tahun 2016 saat saya membuat SIM, saya sama sekali tidak dikenakan tambahan biaya. Selain biaya pembuatan SIM yang sudah diatur dalam Undang-undang yang berlaku. Biaya itu dibayar via loket perbankan yang disediakan dan tidak ada lagi pungutan liar oleh oknum. 

Dari pengalaman saya itu maka bisa dikatakan upaya untuk bebas pungli sudah mulai ada. Biasanya pengurusan SIM terkenal "Mahal". Saat itu saya malah menyesal karena hanya membuat SIM C seharga 100 ribu dan tidak sekalian membuat SIM A.

Kemudian, tahun 2018 saya merasakan Pembuatan SKCK kini biayanya sesuai dengan UU yang berlaku. Begitu juga dengan pengurusan pajak kendaraan bermotor, sesuai prosedur yang berlaku dan sesuai dengan yang tertulis dan tidak merepotkan. Surat keterangan bahwa BPKB motor kami masih di FIF pun tidak diperlukan untuk pembayaran pajak kendaraan.

Kemudia, tahun 2019 saya mengurus perbainkan data kependudukan sekaligus kalau bisa mau cetak KTP elektronik baru. Ya saya urus itu karena ada beberapa data yang salah. Saat itu saya merasakan pengurusan dokumen kependudukan juga GRATIS dan tidak ada pungutan liar. Kalaupun ada tambahan biaya itu merupakan hal yang wajar. Biaya tambahan diperlukan hanya untuk membeli materai, fotokopi dan ongkos pp ke kantor Disdukcapil. Semua tambahan itu tidak dipungut oleh petugas, melainkan dilakukan sendiri oleh yang bersangkutan.

Semua pengalaman itu saya rasakan di era Presiden Jokowi. Namun tentu tidak berarti era ini menjadi era yang jauh lebih baik. Era Presiden Jokowi belumlah bisa dikatakan sempurna.

Tidak sempurna

Ya saya tahu selain hal-hal baik ada juga hal-hal kurang baik yang terjadi selama periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi.

Antara lain Swasembada pangan yang belum tercapai. Bahkan garam pun kita Impor. Sapi impor, dan Guru pun ada wanacanya juga akan impor.

Kemudian era Jokowi juga terkesan gagal mengangkat harga komoditas lokal. Sebut saja Harga karet dan sawit yang menjadi tumpuan masyarakat Banyuasin belum kembali ke masa jayanya.

Subsidi dikurangi untuk membiayai pembangunan infrastruktur. TDL naik dan BBM juga naik. Selain telah mengurangi subsidi, ternyata tetap saja hutang negara semakin bertambah banyak demi membiayai pembangunan infrastruktur. Belum lagi masalah juga tetap ada di bidang pembangunan infrastruktur yang selalu dibanggakan. Terutama jalan nasional.

Sepertinya memang benar jika  d ada pepatah yang mengatakan "ada yang harus dikorbankan untuk bisa sukses atau menjadi lebih baik". Misalnya pembangunan jalan nasional di beberapa wilayah sepertinya diabaikan untuk sementara. Pemerintah era Jokowi lebih banyak membangun Jalan tol yang hanya boleh dilalui kendaraan roda empat dan terkesan kurang memperhatikan keberadaan jalan nasional yang notabene digunakan oleh seluruh masyarakat termasuk pengendara roda dua.

Terutama yang saya tahu jalan Lintas di wilayah Palembang-Pangkalan Balai kondisinya sempat terbilang mengenaskan. Jalan itu makin banyak menelan korban. Makin banyak nyawa melayang saat melewati jalan negara tersebut. Alhamdulillahnya, setelah berkali-kali viral di sosmed jelang Lebaran 2019 ini, pemerintah setempat menjanjikan jalan itu sudah kembali mulus.

Kemudian belakangan isu SIM "tembak" ternyata kembali terjadi di beberapa daerah. Terutama di Sumatera Selatan. Jika tidak nembak, maka susah atau bisa tidak lulus ujian SIM, kata teman saya. Artinya mungkin saat saya mendapatkan SIM harga resmi dulu itu hanya keberuntungan saya saja.

Dan masalah paling krusial pada masa pemerintahan Presiden Jokowi adalah penurunan penghasilan keluarga kami. Yang satu ini memang masalah pribadi keluarga kami.

HARAPAN. Apa yang akan terjadi pada periode ke 2 Presiden Jokowi?

Untuk menjawab pertanyaan itu maka kita bisa kembali meriview visi dan misi capres-cawapres yang sempat dimuat di web resmi KPU pada masa kampanye yang lalu. Berikut masing-masing visi dan misi capres-cawapres 2019:
Harapan di Periode ke 2 Presiden Jokowi | Hutang Lunas?
Sumber: Hasil Download di web KPU saat masa kampanye
Demikianlah informasi yang tertulis dalam dokumen visi dan misi capres-cawapres 2019. Selain itu, dalam kampanyenya, Presiden Jokowi juga menjanjikan Kartu Prakerja. Intinya dengan memiliki Kartu Prakerja itu maka rakyat Indonesia yang belum memiliki pekerjaan bisa memperoleh penghasilan dari Pemerintah. 

Semoga saja saya bisa mendapatkan kartu Prakerja tersebut. Jika itu terjadi maka impian saya untuk menjadi "pengangguran" bergaji akan lebih cepat tercapai. Dengar-dengar untuk sarjana seperti saya maka gajinya 5 juta. Wow. Cukuplah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Kemudian harapan besar, semoga hutang negara bisa lunas di akhir periode kedua. Sehingga Presiden selanjutnya bisa nyaman melanjutkan kerja untuk Indonesia.

Tulisan ini hanya sebuah pemikiran yang belum sempurna. Saya mencoba mengambil sisi positif sebab pasangan capres-cawapres Jokowi-Amin sudah menang pemilu 2019 menurut perhitungan KPU.

Tidak masalah jika berbeda pendapat. Satu yang pasti saya punya harapan yang sama kepada siapapun yang menjadi Presiden. Harapan itu adalah semoga Indonesia bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

2 komentar untuk "Harapan di Periode ke 2 Presiden Jokowi | Hutang Lunas?"

  1. Ini fix kan kalau Jokowi menang pemilu? Pelantikannya kapan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dari perhitungan KPU ya sudah. Tp kabarnya masih digugat ke MK

      Hapus
بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ