Ganti Ban, Kampas Rem belakang dan Servis Lampu Goyang Si Merah
Hai gaes selamat datang di blog CeritaK. Blognya saya Deka Firhansyah. Dalam postingan ini saya ingin share aktivitas bersama Si Merah Beat 2014. Jadi hari ini Kamis, 16 Mei 2019, sekitar pukul 10.00, kami Ganti Ban, Kampas Rem belakang dan servis Lampu Goyang Si Merah.
Sebuah part kendaraan memang memiliki masa pakai masing-masing. Termasuk ban, Kampas rem, oli mesin, oli transmisi dan lainnya. Untuk oli mesin, kami biasanya rutin ganti oli setiap tempuh 1000 Km atau satu bulan. Oli transmisi biasa kami ganti tiap 2 kali ganti oli mesin.
Nah lain ceritanya dengan Ban dan Kampas Rem. Untuk ban , biasa kami ganti kalau sudah benar-benar botak. Begitupun dengan Kampas rem, baru kami ganti saat rem sudah terasa dalam dan habis tidak bisa disetel lagi.
Ganti Ban
Ban belakang Si Merah memang sudah berusia pakai relatif lama, kalau tidak salah sudah lebih 2 tahun jadi rasanya memang sudah seharusnya diganti. Kondisi Ban yang lama pun sudah botak dan tidak layak lagi digunakan untuk perjalanan jauh. Maka dari itu, mumpung masih ada rejeki, hari ini kami ganti dengan ban yang baru.
Saya pilih pakai ban Federal ukuran 90/90 r 14. Itu adalah merek ban bawaan motor kami dari dealer dulu. Ya sebelumnya kami pakai ban IRC tapi ternyata tidak enak. Namun, meski tidak enak tetap saja kami pakai sampai bannya gundul. Sedikit catatan harga Ban belakang standar Beat 2014 ini 160ribu, termasuk ongkos pasang. Beruntungnya pakai metik, harga ban masih murah hahahaha.
Ban Lama |
Ban Baru |
Ganti Kampas Rem Belakang
Sebenarnya penggantian part yang satu ini tidak sengaja saya lakukan. Tidak ada rencana untuk ikut ganti kampas rem. Namun, saat ban dibuka, saya jadi ingat bahwa kampas rem belakang Si Merah memang juga sudah urgent untuk diganti. Ya udah sekalian ikut diganti kampas rem Belakang nya.
Naasnya saya lupa merek Kampas rem yang tadi dipasang. Tidak ada fotonya juga. Satu yang pasti, harganya Rp. 35ribu. Masih relatif murah juga.
Servis Lampu Goyang
Sekalian saja, mumpung masih dibengkel, saya ingin perbaiki kondisi lampu Si Merah yang goyang. Lampu Honda Beat ini tidak dibaut melainkan hanya dijepit. Dan jepit (entah apa namanya) itu mudah lepas oleh getaran jalan.
Lampu kembali rata dan (sementara) tidak goyang lagi |
Kondisi tebeng dan batok lampu Si Merah ini juga sudah bisa dibilang mengenaskan. Bagian bawah batok lampu kami jahit karena pecah. Kalau ganti baru harganya mahal kan, jadi kami jahit saja.
Kali ini pun saya tidak ganti tebeng/batok lampu tersebut. Servis ini pun saya lakukan karena dari awal masuk bengkel sang bos sudah liat lampu Si Merah yang goyang. Jadi, beliau langsung menanyakan dan menawarkan untuk pasang jepit lampuitu. Ya harganya ternyata murah, satunya 5ribu dan dikali 2 total 10ribu. Sekalian saja saya minta bagian yang pecah diakali entah dijahit ulang (sebelumnya sudah dijahit, tapi jahitannya yang ke lampu sudah putus).
Mengapa bisa terjadi begitu?
Versi saya, jawabannya karena beberapa hal. Pertama, kondisi jalan lintas Sumatera relatif buruk dalam beberapa tahun terakhir ini. Kedua, itensitas penggunaan motor kami ini terbilang cukup tinggi. Pernah suatu ketika hampir setiap hari Si Merah kami gunakan untuk menempuh perjalanan lebih dari 100 km /hari.
Kemudian ketiga, keseluruhan part yang terpasang pada Si Merah, terbilang standar Beat 2014. Sokbreker bawaan kurang bisa meredam guncangan yang berasal dari jalan tidak rata yang biasa kami lewati. Keempat, suka terbawa suasana, melaju kencang dan terperosok lubang Nyawe. Nah inilah penyebab utama sepi (nama jepit lampu, baru tahu pas liat nota) terlepas dan batok lampu pecah. Kelima, tidak ada pilihan lain kecuali lewat jalan lintas Sumatera.
Dengan intensitas penggunaan yang sempat 'extrime' dan kondisi jalan yang rusak. Maka wajar motor butuh perhatian lebih. Lebih dari sekadar servis rutin dan ganti oli. Jika tidak ya, jadinya seperti diketahui ini. Untungnya Si Putih tidak mengalami nasip yang sama. Ini karena jarang lewat jalur lintas Sumatera dan hanya dipakai Deki untuk pergi ke kantor dengan jarak tidak terlalu jauh.
Mengapa bisa terjadi begitu?
Versi saya, jawabannya karena beberapa hal. Pertama, kondisi jalan lintas Sumatera relatif buruk dalam beberapa tahun terakhir ini. Kedua, itensitas penggunaan motor kami ini terbilang cukup tinggi. Pernah suatu ketika hampir setiap hari Si Merah kami gunakan untuk menempuh perjalanan lebih dari 100 km /hari.
Kemudian ketiga, keseluruhan part yang terpasang pada Si Merah, terbilang standar Beat 2014. Sokbreker bawaan kurang bisa meredam guncangan yang berasal dari jalan tidak rata yang biasa kami lewati. Keempat, suka terbawa suasana, melaju kencang dan terperosok lubang Nyawe. Nah inilah penyebab utama sepi (nama jepit lampu, baru tahu pas liat nota) terlepas dan batok lampu pecah. Kelima, tidak ada pilihan lain kecuali lewat jalan lintas Sumatera.
Dengan intensitas penggunaan yang sempat 'extrime' dan kondisi jalan yang rusak. Maka wajar motor butuh perhatian lebih. Lebih dari sekadar servis rutin dan ganti oli. Jika tidak ya, jadinya seperti diketahui ini. Untungnya Si Putih tidak mengalami nasip yang sama. Ini karena jarang lewat jalur lintas Sumatera dan hanya dipakai Deki untuk pergi ke kantor dengan jarak tidak terlalu jauh.
Kesimpulan, total hari ini saya ngabisin Budget 230ribu untuk Si Merah. Diusianya yang sudah hampir 5 tahun ini, saya hanya bisa berharap bahwa Si Merah masih sanggup menemani aktivitas kami di rumah.
Posting Komentar untuk "Ganti Ban, Kampas Rem belakang dan Servis Lampu Goyang Si Merah"
Terima kasih sudah membaca tulisan saya, silakan berkomentar ya 😊