Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Arsitek tidak lagi dibutuhkan?

Hai gaes selamat datang di blog CeritaK. Blognya saya Dekat Firhansyah. Suatu hari saya terkagum-kagum saat melihat video animasi desain rumah 3D di YouTube. Animasi mengalir cukup realistik. Mulai dari prises pembangunan pondasi hingga atap digambarkan dengan jelas. Termasuk pembangunan instalasi air bersih, air kotor hingga pemasangan instalasi listrik ikut ditampilkan dalam bentuk animasi. Hebatnya, Si pemilik Channel mengaku bukan seorang arsitek dan juga bukan insinyur teknik sipil. Dia hanya seorang grafik desainer freelance. Apakah artinya Arsitek tidak lagi dibutuhkan?

Benarkah di era digital Arsitek Tidak Lagi Dibutukan?

Dengan perkembangan teknologi yang semakin masif membuat keahlian mendesai bangunan bukan lagi menjadi keunggulan mutlak seorang arsitek. Contoh pemilik channel youtube seperti yang sudah saya singgung diatas. Dia bukan arsitek, tapi dia juga bahkan bisa membuat gambar kerja, sebagai panduan bila ada orang yang ingin mewujudkan desain yang ia gambar menjadi bangunan nyata. Bahkan sampai membuat perkiraan rincian biaya pembangunan. Luar biasa. 

Ada banyak sekali channel di YouTube yang menampilkan gambar inspirasi desain rumah. Beberapa diantaranya adalah hasil karya arsitek sungguhan. Ada juga karya lulusan teknik sipil. Namun kebanyakan hanya orang biasa seperti kita.

Hal ini menginspirasi saya untuk kembali belajar Sketchup. Bukan untuk menyaingi arsitek, tapi hanya untuk kesenangan saja. Setelah mempelajari Sketchup sedikit lebih dalam, saya mulai mengerti bahwa hal sepert yang dilakukan pada channel YouTube itu sangat mungkin dilakukan. Syaratnya kita harus menguasai software yang kita gunakan untuk menggambar.

Fakta ini semakin mendukung pendapat sebagian orang bahwa sekolah tidak lagi dibutuhkan. Cukup menguasai skill yang dibutuhkan maka itu sudah cukup.

Untuk desain, serta animasi yang keren, maka kita cukup dengan bisa menggunakan Komputer. Tidak perlu mahir, kita bisa pelajari semuanya di Internet. Kemampuan Bahasa Inggris juga tidak wajib, tapi akan lebih baik jika bisa bahasa Inggris walaupun hanya dasar. Paling utama kita mau mencoba untuk menguasai software yang digunakan. Jadi semua itu bermuara pada skill untuk memainkan software desain grafis.

Ada banyak aplikasi desain grafis yang bisa kita dapatkan di Internet. Beberapa berbayar, namun ada juga yang gratis. Tinggal cari saja sesuai kebutuhan dan spesifikasi komputer atau laptop yang digunakan.

Untuk di Komputer, saya merekomendasikan aplikasi Corel draw dan Sketchup untuk membuat desain 3D.  Saya menggambar rumah  menggunakan aplikasi Sketchup. Namun pakai Corel  sepertinya juga bisa, hanya mungkin caranya saja yang  beda. Pakai aplikasi lainnya tentu juga bisa.

Dengan terus berkembang sistem operasi Android di smartphone, kini kita bahkan juga bisa mendesain rumah menggunakan hp. Bisa pakai aplikasi planner 5D yang bisa ditemukan di play store.

Semua itu bisa dipelajari di rumah. Jadi, Apakah sekolah benar-benar tidak lagi dibutuhkan? Silakan bermimpi.

Sekolah tidak lagi dibutuhkan.

Berkembangnya teknologi internet semakin memperkuat argumen dari orang-orang yang berpendapat, bahwa sekolah tidak lagi dibutuhkan. cukup belajar dari membaca di google dan bisa juga menonton video di youtube.

Sekilas memang benar. Cukup belajar aplikasi Skechup secara otodidak maka siapa saja sudah bisa membuat desain bagunan yang keren mirip seperti hasil gambar seorang arsitek. Ngapain kuliah arsitek dan keluar duit banyak? benarkah demikian?

Sekolah masih dibutuhkan

Setidaknya dalam hal desain bangunan. Seorang Arsitek dan ahli teknik sipil bukan hanya berperan sebagai tukang gambar. Mereka juga harus memperhitungkan kekuatan struktur bangunan. Kemudian mereka juga harus mempertimbangkan dampak bagi lingkungan sekitar.

Seorang arsitek dan ahli teknik sipil sangat dibutuhkan untuk membangun bangunan yang sangat kompleks. Semuanya butuh perhitungan yang matang. Tidak hanya asal berdiri menjadi suatu rumah atau bangunan. Seseorang yang gagal menjadi Arsitek seperti saya tidak boleh merendahkan profesi orang lain.

Sering kali netizen yang sedikit mahir menggunakan internet menyepelekan kemampuan keilmuan orang lain. Sombong dan merasa sudah hebat dengan kulit luar yang ia kuasai. Padahal ia hanya tahu luarnya saja. Seorang yang mendalami ilmu tertentu di bangku kuliah tentu seharusnya bisa lebih baik ketimbang mereka yang hanya sekedar bisa secara otodidak.

Seperti kata pepatah, serupa tapi tidak sama. Semua orang bisa saja menggambar rumah yang keren tanpa belajar ilmu Arsitektur dibangku kuliah, itu sangat wajar. Namun hasil gambarnya jelas akan lebih keren jika orang yang suka menggambar bangunan 3D itulah yang mengambil kuliah Arsitek. 

Kesimpulan

Semua manusia harus belajar. Meski kita bukan arsitek tentu kita bisa sedikit mendekati kemampuan kulit luar menyerupai hasil gambar arsitek jika belajar.



Dekat Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

Posting Komentar untuk "Arsitek tidak lagi dibutuhkan?"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ