Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Hari ke delapan Pengunjung masih Antri Nonton Dilan 1991

Kamis, (7/3) di mall Palembang Square XXI disediakan 2 studio yang memutar film Dilan 1991. Studio 3 tersedia jadwal pukul 11:30, 14.00, 16:30, 19.00, 21:30. Kemudian di studio 4 pukul 11:15, 13:45, 16:15, 18:45, 21.15. Saya kebagian giliran menonton pukul 16:15 WIB di studio 4. Jadwal pemutaran yang masih banyak menunjukkan bahwa pengunjung bioskop masih antusias untuk menonton film Dilan 1991.

Film Dilan 1991 berlabel SU alias boleh ditonton oleh semua umur. Artinya meski menampilkan banyak adegan romantis. Sejauh mata memandang antrian pembelian tiket nonton film ini didominasi pasangan anak muda yang lagi pacaran.
Film ini menceritakan jalinan kisah cinta antara Dilan dan Milea setelah mereka berpacaran. Dengan kata-kata rayuan maut nan romantis, Dilan mampu membuat seorang Milea, gadis cantik berambut panjang sangat sayang kepadanya. mereka saling jatuh cinta satu sama lain.

Film ini dipenuhi dialog-dialog yang membuat penonton baper. Satu yang menarik, saat Milea menanyakan cita-cita Dilan. "Menikah sama kamu" Jawab Dilan ditengah guyuran hujan sambil membonceng kekasihnya itu.

Hubungan keduanya seolah tanpa penghalang. Meski Dilan terbgolong anak nakal, tapi mereka telah mendapat restu orangtua masing-masing.

Satu masalahnya, Dilan adalah seorang anak nakal yang tidak mau dikekang. Dilan memilih untuk tetap menjadi anggota geng motor meski Milea tidak suka hal itu karena khawatir dengannya.

Suatu hari Hilan ditahan polisi dan dipecat dari sekolah. Hal itu terjadi karena Dilan dan teman-teman geng motornya melakukan pembalasan Dendam dan berkelahi dengan Anhar, cowok yang pernah menampar Milea.

Ketika keluar dari masa penahanannya Dilan main kerumah Milea. disitu Milea memperkenalkan bahwa Dilan adalah pacarnya kepada Yugo dan orangtuanya yang datang minta maaf kepada Milea. Milea mengatakan bahwa Dilan sampai ditahan polisi dan dipecat sekolah karena membela dan melindungi dirinya. Dilan adalah pahlawan bagi Milea.

Suatu hari Milea menerima kabar kalau teman mereka yang juga anggota geng motor, sama seperti Dilan, telah meninggal dunia karena dikeroyok. Dilan sudah berusaha meyakinkan milea bahwa dia tidak terlibat. Dilan bahkan sengaja datang ke sekolah Milea hanya untuk memberitahukan kepada milea bahwa temannya itu meninggal dan dia tidak terlibat.

Milea mulai menjauhi Dilan. Milea berkata bahwa dia tidak suka Dilan menjadi anggota geng motor. Milea menolak untuk pergi melayat bersama Dilan dan memilih pergi bersama teman-temannya. Di rumah duka temannya itu, mereka bertemu. Milea berkata kalau dia tidak ingin Dilan bernasip sama dan ingin Dilan berhenti dari geng motor. Kemudian Milea menolak saat Dilan ingin mengantarnya pulang.

Suatu hari Milea mendengar kabar kalau Dilan telah diusir ayahnya dari rumah dan tinggal di rumah temannya yang juga markas geng motor. Milea datang ke rumah itu untuk bertemu Dilan dan kalimat terakhir yang terucap dari mulut Milea saat itu adalah "Kita putus" karena Dilan tetap tidak ingin berhenti dari geng.

Ketika diajak bundanya Dilan untuk membujuk Dilan, Milea tidak mengaku kalau mereka telah putus. Milea sangat mencintai Dilan ,disitu juga Dilan Berkata kalau dia tidak ingin dikekang. Milea minta disampaikan pesan kepada Bundanya Dilan bahwa dia tidak ingin bicara dengan orang itu (Dilan) mereka benar-benar putus.

Hari berganti, Milea masih menanyakan tentang Dilan yang menginap di rumah temannya itu. Temannya itu mengatakan kalau Dilan berkata sudah punya pacar baru. Menurut Milea itu hanyalah alasan Dilan saja.

Waktu berganti, Milea telah lulus SMA dan kemudian Milea juga telah selesai diwisuda. Dia telah menemukan tambatan hati baru yang tentu saja berbeda dengan Dilan. Saat Milea akan ke kantor pacarnya itu, Milea malah bertemu Dilan yang sedang magang. Obrolan kemudian terhenti dengan kedatangan pacar Milea yang ternyata sudah bertemu Dilan di Kantin sebelumya. Dalam mobil, pacar Milea bertanya Dilan siapa. "Teman saat SMA" katanya. Milea bertanya soal tamu-tamu sebuat acara orang kantor. Milea berharap ada Dilan, namun menurut pacarnya hanya karyawan yang diundang.

Ditengah pesta Milea izin untuk menghubungi Ibunya. Padahal ia malah pergi mencari Dilan sampai ke stasiun kereta. Terlihat ada seseorang yang dari belakang mirip Dilan. Namun ternyata bukan. Milea tidak lagi bisa bertemudengan Dilan. Ayah Milea pindah tugas dan rumah mereka di Bandung dijual. Bagi Milea itu artinya hilang sudah semua kenangan indahnya bersama Dilan di rumah tersebut.

Kisah film Dilan 1991 ini akan membuat penonton terkejut, setelah disuguhi adegan-adegan romantis antara Milea, ternyata akhir film ini malah sad ending. Salah seorang penonton yang kecewa berkata "yah" saat film selesai diputar.

Sejak awal penonton sudah disuguhi adegan romantis antara Dilan dan Milea. "sedih kak ceritanyo, harusnyo Dilan tuh nuruti apo kato Milea" kata seorang penonton disamping pacarnya.  Saking terharunya, ada juga penonton sampai meneteskan air mata, meski ia tidak mau mengaku.

Bagi pembaca novelnya tentu sudah tahu bagaimana alur cerita akhirnya. Meski sudah tahu, bisik-bisik diantara mereka tetap memuji dan mengapresiasi penampilan para pemain film Dilan 1991. Perpaduan Iqbaal Ramadhan yang ganteng dan berkharisma sebagai Dilan dan Vanesha Prescilla yang cantik jelita menurut mereka sangat pas.




























Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

Posting Komentar untuk "Hari ke delapan Pengunjung masih Antri Nonton Dilan 1991"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ