Rapat Perpisahan SD, Sekalian bernostalgia

Di ruangan yang sama. Dulu saya dan Deki juga perpisahan di ruang yang sama. Bedanya hanya sedikit saja.

Dulunya ini adalah ruang kelas 5. Sekarang jadi ruang kelas 1 A. Hari ini saya kembali masuk ruangan ini untuk mewakili orang tua ikut mendengarkan rapat perpisahan SD untuk adik saya kk Dzaki dan teman-temannya. Sekalian bernostalgia, saya langsung jawab ya saat disuruh emak untuk menggantikan kehadirannya.

Pintu kelas masih tampak sama. Baik ukuran maupun wujudnya tampak masih sama. Warnanya saja yang berbeda. Handel atau engkol pintu masih sama persis. Yang pasti kini sudah ada bagian yang rusak.

Jendela depan juga masih sama. Jendela model lipat susun kebawah secara horizontal dibagi 6 kaca. Ketinggiannya sekitar satu meter dari dari lantai kelas. Anak-anak SD seperti saya dulu tidak bisa menengok ke luar jendela. Mungkin sengaja dibuat agak tinggi. Jendela ini dibuat untuk siskulasi udara dan cahaya yang bagus diruang kelas. Bukan untuk supaya siswa bisa mengintip aktivitas di luar kelas.

Untuk meja dan kursi, tidak terlalu jelas meja dan kursinya. Masih sama ataukah sudah ganti. Kalau tidak salah ingat, dulu meja dan kursi saat kami sekolah sudah pakai model yang sama. Pakai kayu lapis atau triplex tebal.

Lemari di kelas ini masih tampak persis sama. Mungkin memang sama. Entahlah.

Plafon di kelas ini juga masih tampak sama persis. Bedanya mungkin Hanaya catnya saja yang baru atau sudah beberapa kali di cat ulang.

Yang beda papan tulisnya kini berupa papan tulis putih untuk menulis pakai spidol. Dulu zaman saya dan Deki sekolah, masih pakai papan tulis hitam kasar dan kapur tulis bergambar sarjana.

Yang beda kini lantai sekolah sudah berupa lantai keramik semuanya.

Yang beda kini terpajang foto Presiden pak Jokowi. Dulu foto Presiden ya sudah foto pak SBY. Untuk wakil Presiden kebetulan sama yakni pak Jusuf Kalla. Yang sama juga menemani foto Pancasila di tengah-tengah antara keduanya namun sedikit ke atas.

Foto-foto lainnya.