Kisruh RUU Permusikan | Tulisan Terbit di hari wisuda

Hari ini Rabu 20 Februari 2019 adalah hari dimana saya pada akhirnya bisa mengikuti prosesi upacara wisuda. Sesuatu yang sudah sejak lama saya nantikan. Seperti yang sudah saya tuliskan dalam tulisan-tulisan saya sebelumnya di blog.

Hari juga ditandai dengan kembali terbitnya tulisan saya. Ceritanya, seperti biasa saya asyik baca-baca koran Tribun. Berhubung saya sedang menginap di kosan teman dan sibuk wisuda, jadi baru sekitar pukul 19 baru sempat baca koran. Saya baca langsung via e-paper tribun Sumsel.

Halaman 10. Ya, halaman sepuluh adalah halaman yang paling fokus untuk saya lihat sejak pertama kali saya mulai aktif kirim tulisan ke koran Tribun Sumsel. Senin, Rabu, adalah jadwal untuk terbitnya kolom Opini, seperti yang saya tulis. Kalau hari Jum'at, itu harinya kolom mimbar Jum'at.  Hari lainnya tidak ada.

Senangnya. Hari ini ternyata kolom Opini tersebut kembali berisi tulisan yang saya buat. Kebetulan tepat di hari dimana saya Wisuda. Yes, ini sekaligus kado wisuda bagi saya.

Tulisan saya tersebut sebelumnya sudah saya posting di blog. Kalian bisa juga membaca versi blog dalam tulisan Kisruh RUU Permusikan.

Terimakasih Tribun Sumsel karena sudah bersedia menerbitkan beberapa tulisan saya. Semoga apa yang saya tulis dapat menjadi sumber inspirasi bagi anak muda lainnya untuk juga ikut menulis.

Oh ya, tulisan ini saya kirimkan pada 7 Februari 2019. Dan setelah itu saya sudah mengimkan juga beberapa tulisan lainnya. Jadi menurut pandangan saya tulisan saya kembali diterbitkan dikarenakan redaksi tribun melihat dan menghargai bagaimana usaha saya untuk terus mencoba mengirimkan tulisan meski belum juga terbit. Sehingga pada akhirnya mereka memilih satu diantara beberapa tulisan yang saya kirimkan tersebut.

Salam hangat

Deka Firhansyah, S.I.P