Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Motivasi dibalik Bangkrutnya Sariwangi, Sang Pelopor Teh celup di Indonesia

Hai gaes selamat datang di blog CeritaK. Blognya saya Deka Firhansyah. Kali ini saya akan kembali membagikan sebuah kisah yang mungkin dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semuanya.

Ceritanya Kemaren Sabtu, 20 Oktober 2018. Saya menerima kiriman email dari "sahabat" saya Rico Huang. Tepatnya saya baca yang dikirim ke email Deki yang juga ada di Hp saya. Saya terkejut ketika pertama membacanya karena disitu koh Rico memberitahukan bahwa Sariwangi telah bangkrut. Rico sendiri memberikan judul "Belajar dari Teh celup no 1.

Berikut isi email tersebut selengkapnya:
----------------------------------------------------------
Hai Deki,

Di akhir pekan yang mulai memasuki musim hujan ini saya akan sedikit bercerita.

Baru-baru ini saya dikagetkan dengan berita bahwa Sariwangi dinyatakan kolaps.

Padahal selama ini tidak terdengar kabar kurang sedap seperti penjualan menurun. Produk juga masih bisa dengan mudah kita temukan.

Lalu apa masalahnya?

Ternyata masalahnya terletak pada kesalahan prediksi bisnis. Investasi besar-besaran dilakukan di sektor perkebunan. Mereka menghabiskan ratusan miliar untuk mengembangkan teknologi irigasi kebun dengan harapan bisa menggenjot target produksi.

Sayangnya semua itu gagal, dan menghasilkan hutang 1 triliun lebih. Bahkan gaji karyawan pun sering telat dibayar. Padahal dari sisi pemasaran tidak ada kendala yang berarti.

Sebuah masalah pelik bagi Sariwangi yang notabene pelopor teh celup pertama dan terpopuler di Indonesia.

Belajar dari kisah di atas, ada 2 alasan yang membuat perusahaan kolaps, yaitu:

Strategi pemasaran yang tidak tepat
Manajemen produksi yang tidak dikelola dengan baik.
Kesalahan manajemen produksi bisa menimbulkan dampak serius jika tidak ditangani dengan tepat. Untungnya Sariwangi telah diakusisi Unilever, meskipun dinyatakan pailit Sariwangi masih akan tetap eksis dengan dengan catatan harus mencari pabrik atau supplier lain.

Ketika kita memulai bisnis, semua tidak melulu tentang jualan. Pemilihan produk dan supplier juga sangat berpengaruh terhadap kelancaran bisnis kita.

Anda sudah menemukan produk dan supplier yang tepat untuk bisnis Anda? Jika belum, beberapa hari lagi saya memberikan jawaban dari pertanyaan ini.

Stay tune!

Sahabatmu, 

Rico Huang
Founder Alona
----------------------------------------------------------
Pesan Motivasi yang dapat saya ambil dibalik kisah Bangkrutnya Sariwangi adalah bukan tentang Strategi pemasaran yang tidak tepat Manajemen produksi yang tidak dikelola dengan baik. Dan Kesalahan manajemen produksi bisa menimbulkan dampak serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Tidak mungkin Perusahaan sekelas Sariwangi tidak melakukan perencanaan yang matang. Bangkrutnya Sariwangi menurut saya dikarenakan adanya kondisi nyata bahwa ternyata saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk berinvestasi pada sektor-sektor yang masih berupa prediksi jauh ke depan. Pengembangan teknologi dan infrastruktur merupakan sebuah investasi yang butuh waktu untuk bisa menghasilkan untung.

Mengharapkan untung besar misalnya pada masa yang akan datang maka, butuh modal yang sangat besar untuk menutupi kerugian-kerugian dari tahun pertama hingga tahun-tahun kemudian. Manajemen Sariwangi pasti sudah menghitung kapan mereka bisa untung. Namun sayangnya perubahan ekonomi sulit untuk diprediksi sehingga investasi itu gagal dan berujung kebangkrutan.

Motivasi yang dapat saya ambil ya, tidak usah terlalu banyak memikirkan jauh ke depan. Apalagi investasi besar-besaran sambil "mengharapkan" untung besar bertahun-tahun kedepannya. Halo??? Kita makan tiap hari bro. Tiap-tiap hari pasti ada kebutuhan yang harus dibiayai.

Cukup pikirkan apa yang akan dilakukan esok hari perlahan demi perlahan. Jika memang mau investasi maka, anggap saja itu uang jatuh dijalan. Jangan berharap dan jangan sampai mengganggu pemenuhan kebutuhan dasar yang wajib.

Kemudian kenapa teh cap Sariwangi Masih ada di pasaran?

Sayangnya PT Sariwangi dan Teh cap Sariwangi adalah 2 hal yang berbeda dan tidak bisa dikaitkan satu sama dengan yang lainnya. PT Sariwangi adalah perusahaan perkebunan dan teh cap Sariwangi adalah brand yang menurut informasi yang saya peroleh sudah dibeli Unilever dari PT Sariwangi pada tahun 1989.

Teh cap Sariwangi Masih eksis dipasaran dibawah naungan manajemen Unilever. Pihak Unilever sendiri tidak lagi membeli pasokan bahan teh dari PT Sariwangi.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat 😊
---------------------------------------------------------------------
Buat interaksi dan mengenal Deka secara lebih personal mampir juga ke sini ya:
Website Deka: http://www.dekafirhansyah94.blogspot.com
Follow akun sosmed Deka di:
Facebook: http://facebook.com/deka.firhansyah
Instagram: http://instagram.com/dekafirhansyah94
Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

Posting Komentar untuk "Motivasi dibalik Bangkrutnya Sariwangi, Sang Pelopor Teh celup di Indonesia"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ