Dilema seorang blogger, Menulis sendiri dengan resiko artikel sedikit atau copas?
Hai gaes, selamat datang Di blog CeritaK, blognya saya, Deka Firhansyah. K (ka) adalah panggilan saya jadi blog ini intinya cerita K atau cerita Deka. Pada kesempatan kali ini saya akan kembali Cerita seputar kegalauan saya dalam menjalani aktivitas Ngeblog. Saya mengalami Dilema seorang blogger, menulis sendiri dengan resiko artikel sedikit atau copas?
Menulis sendiri dengan resiko artikel sedikit atau copas?
Seringkali saya bingung mau bagaimana. Ada kalanya saya tidak tahu mau menulis apa. Sangat sering terjadi demikian. Blog ini pun dulu lama terabaikan.
Seringkali saya bingung memilih antara menulis sendiri atau copas (copy paste) artikel dari situs lainnya.
Seringkali saya bingung memilih antara menulis sendiri atau copas (copy paste) artikel dari situs lainnya.
Memiliki beberapa blog yang lainnya seharusnya mendorong saya untuk menulis lebih banyak. Blog-blog saya itu bahkan masing-masing telah saya belikan domain khusus. Salah satu dari blog-blog itu bahkan telah memberikan saya sebuah akun google adsense Nonhosted yang saya pakai untuk menayangkan iklan dari Google seperti sekarang.
Menulis sendiri
Menulis sendiri tentu akan memberikan jaminan mutu bagi konten blog saya.
Namun, menulis sendiri berat bagi saya untuk bisa update setiap hari. Ada saat-saat tertentu dimana saya bisa menulis banyak hal. Kemudian ada juga saat-saat dimana saya tidak tahu mau menulis apa.
Tentu saja dengan segala keterbatasannya saya tersebut maka akan ada saat-saat dimana blog saya ini tidak terurus. Artikel blog saya menjadi sangat sedikit jika semua saya pasrahkan untuk menulis sendiri.
Namun, menulis sendiri berat bagi saya untuk bisa update setiap hari. Ada saat-saat tertentu dimana saya bisa menulis banyak hal. Kemudian ada juga saat-saat dimana saya tidak tahu mau menulis apa.
Tentu saja dengan segala keterbatasannya saya tersebut maka akan ada saat-saat dimana blog saya ini tidak terurus. Artikel blog saya menjadi sangat sedikit jika semua saya pasrahkan untuk menulis sendiri.
Copas
Copas tentu menjadi "solusi" untuk membanjiri blog dengan banyak postingan. Saya perhatikan banyak web/blog di google yang memuat atau memposting artikel copas.
Beberapa ada juga disebut dengan istilah re-write dari artikel yang dimuat di media web/blog luar negeri. Menurut saya sama saja intinya bagi saya copas juga.
Beberapa kali saya juga tergiur untuk melakukan copas. Namun saya sering kali dihantui rasa bersalah saat melakukan copas. Tidak fokus dan ya sama saja artikel copas yang saya posting hasilnya sedikit.
Copas juga ternyata tidak mudah. Banyak sekali artikel yang saya temukan bahkan menurut saya tidak layak untuk dicopas. Sedikit heran mengapa artikel tersebut bisa ramai.
Beberapa artikel yang saya temukan menurut saya mungkin adalah Hasil copas dari artikel copas luar negeri yang ditranliterasikan ke dalam bahasa Indonesia via aplikasi (mungkin Google translate) sebab kalimat aneh.
Beberapa juga mungkin yang kita kenal sebagai blog AGC (Auto Generate Content). Yang entah bagaimana caranya bisa ramai dikunjungi dan membuat pemiliknya berkemungkinan untuk bisa kaya.
Beberapa kali saya juga tergiur untuk melakukan copas. Namun saya sering kali dihantui rasa bersalah saat melakukan copas. Tidak fokus dan ya sama saja artikel copas yang saya posting hasilnya sedikit.
Copas juga ternyata tidak mudah. Banyak sekali artikel yang saya temukan bahkan menurut saya tidak layak untuk dicopas. Sedikit heran mengapa artikel tersebut bisa ramai.
Beberapa artikel yang saya temukan menurut saya mungkin adalah Hasil copas dari artikel copas luar negeri yang ditranliterasikan ke dalam bahasa Indonesia via aplikasi (mungkin Google translate) sebab kalimat aneh.
Beberapa juga mungkin yang kita kenal sebagai blog AGC (Auto Generate Content). Yang entah bagaimana caranya bisa ramai dikunjungi dan membuat pemiliknya berkemungkinan untuk bisa kaya.
Dilema menulis sendiri atau copas bagi saya?
Dengan fakta menulis sendiri artinya saya akan jarang posting maka copas adalah solusi yang praktis. Solusi lainnya adalah dengan membeli artikel buatan pihak ketiga. Namun dengan demikian berarti saya harus mengeluarkan budget khusus.
Copas terlihat menggiurkan. Nama lain dari copas kita ketahui adalah melakukan plagiat. Tentu saja ini adalah perbuatan yang tidak terpuji. saya tahu, tapi kadang tetap saja saya lakukan juga.
Dilema
Saya pernah berpikir saya bodoh jika tidak ikut copas. Sebab media/web terkenal pun juga ada yang copas. Bedanya mereka aman-aman saja dan tetap ramai pengunjung.
Beberapa Terlihat persis copas, terutama jika dilihat ada penggunaan kata-kata yang kadang terlihat membingungkan seperti hasil copas dari artikel luar negeri yang ditranliterasikan menggunakan aplikasi (mungkin Google translate) ke dalam bahasa Indonesia.
Situs web/blog mereka ramai dan sempat membanjiri situs pencarian Google. Dicintai google, mungkin bisa dibilang demikian.
Saya dilema sebab saya tidak tahu mengapa mereka bisa ramai? Mengapa mereka bisa dicintai google? (Terlihat dengan posisi page1) Apa karena niat mereka yang tulus murni ikhlas copas sana-sini tanpa ada penyesalan dan dihantui rasa bersalah seperti yang saya rasakan? Atau peraturan google yang tidak membolehkan copas hanya berlaku bagi pengelola blog-blog recehan yang tidak punya banyak modal? Atau memang harus memainkan trik atau akal-akalan?
Entahlah...
Bagaimana menurut Anda?
Kalau menurut saya, Ya sudah intinya tulis-tulis saja, orang-orang pada suka ya rame. Sedikit yang suka ya sepih😄
Bagaimana menurut Anda?
Kalau menurut saya, Ya sudah intinya tulis-tulis saja, orang-orang pada suka ya rame. Sedikit yang suka ya sepih😄
Posting Komentar untuk "Dilema seorang blogger, Menulis sendiri dengan resiko artikel sedikit atau copas?"
Terima kasih sudah membaca tulisan saya, silakan berkomentar ya 😊