Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Masih Baru, LRT Palembang Mogok?

Jangan Terulang dan Beri Cerita Positif Tentang Sumsel pada Asian Games 2018
Oleh: Deka Firhansyah
Blogger di Dekafirhansyah94.blogspot.com dan Calon Alumni Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP UNSRI
Lama tidak menulis, dan senang rasanya bisa kembali menulis hari ini (13/08/18). Membaca berita yang dimuat koran Tribun Sumsel hari ini. Ada banyak berita yang menarik hari ini. Diantaranya bertema tentang gemerlap kegemilangan persiapan menuju Asian Games 2018.

Halaman utama Tribun Sumsel menyajikan Headline tentang “Satu Ton Daging Tiap Hari”. Kebutuhan daging tersebut direncanakan untuk disediakan bagi pasokan makanan untuk konsumsi 3000 orang para atlet dan official yang berlaga pada Asian Games 2018. Semoga tidak menggangu ketersedian pasokan daging dan bahan makanan pokok lainnya untuk masyarakat Sumatera Selatan.

Kemudian di lembar Ampera Blitz (Halaman 9) menceritakan tentang upaya agar kendaraan roda dua bisa diupayakan untuk tetap bisa lewat diatasi Jembatan Ampera. Seperti diketahui sebelumnya, Jembatan Ampera akan menerapkan sistem buka tutup lalulintas saat penyelenggaraan Asian Games 2018. Semoga Aktivitas Masyarakat Sumatera Selatan tidak terganggu dengan adanya Asian Games 2018.

Kemudian di Halaman yang sama terdapat berita yang juga tidak kalah menariknya, Batita Gratis Naik LRT. Begitulah judul beritanya tertulis besar dan  menjadi pusat perhatian paling menonjol di halaman tersebut. Tentu masyarakat suka sekali dengan hal-hal yang Gratis, terutama dengan kondisi ekonomi yang rasanya sulit seperti saat ini.

Sangat disayangkan. Selain berita baik ternyata ada juga berita buruk tentang persiapan menuju Asian Games di Palembang. Tidak sedap dipandang sama sekali tidak Gemilang. Tentu kita pahami bahwa tidak semua hal dapat berjalan sempurna sesuai dengan yang direncanakan. Pasti selalu ada saja kemungkinan untuk terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan ya itu terjadi kemarin (12/08/18).

Pada halaman yang sama koran Tribun Sumsel dimuat berita soal Kendala teknis yang membuat "kenyamanan warga Palembang dalam menggunakan moda transportasi masal kereta ringan atau Light Tail Transit (LRT) Kembali terganggu" (Tribun Sumsel). Tidak sedap dipandang dan sama sekali tidak Gemilang.

Di situ ditulis LRT kembali terganggu. Dilengkapi keterangan pada gambar bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Minggu 12 Agustus 2018. “Ratusan penumpang LRT berjalan kaki disamping jalur evakuasi LRT menuju Stasiun DJKA Jakabaring”(Tribun Sumsel). Saya sendiri tidak tahu pasti apakah ini maksudnya sebelumnya juga pernah terganggu? Entahlah.

Namun jelas ini kejadian yang cukup memalukan. LRT baru selesai dibangun kok sudah mogok? Begitulah mungkin yang ada di benak para penumpang yang menjadi korban. Begitu juga yang ada dalam benak saya, Baru dibangun sudah mogok?. Membuat oposisi mungkin akan tertawa "lantak, apedak ujiku".

Perlu disadari, pasti ada oknum yang tidak setuju dengan pembangunan LRT, terutama mengingat ketersedian pasokan listrik di provinsi Sumatera Selatan di beberapa daerah masih sering terjadi hidup-padam. Setidaknya dulu.

Berita tersebut langsung mendapat perhatian utama saya. Terutama memang, sejak saya mulai rajin berkirim tulisan ke Tribun Sumsel maka, saya langsung akan tertuju pada lembaran Ampera Blitz yang tepat pada halaman belakangnya ada kolom OPINI. Tempat dimana masyarakat bisa mengungkapkan isi pemikirannya, termasuk saya. Siapa tahu tulisan saya kembali terbit, itulah yang ada dalam benak pikiran saya juga.

Berita tersebut langsung menjadi pusat perhatian saya yang pertama. Awalnya saya kira isi berita tersebut adalah seputar simulasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang dimuat dalam berita tersebut.

Saya pikir itu hanya sebuah simulasi pelayanan kepada penumpang apabila terjadi kendala teknis. Kita tidak pernah tahu persis dan pasti kapan dan dimana kiranya kendala atau bencana bisa terjadi, untuk itulah saya pikir memang perlu bagi PT KAI divre III Palembang untuk melakukan simulasi-simulasi untuk menanggulangi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Namun ternyata yang terjadi adalah nyata. Sama seperti judulnya "kendala teknis" yang untungnya ditulis menggunakan judul yang terbilang kecil. Menjadi sedikit tersamarkan. Kemudian berita tersebut terselip diantara berita berjudul "Batita Gratis Naik LRT". Menjadi semakin tersamarkan.

LRT mengalami Kendala Teknis. Begitulah judul besar yang seharusnya tertulis. Bagaimana hal memalukan seperti itu bisa terjadi? LRT masih baru dan rasanya belum sepenuhnya dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Sumatera Selatan dan sudah mogok.

Namun itulah kenyataannya, hari Minggu 12 Agustus 2018 para penumpang harus kecewa lantaran LRT yang mereka tumpangi mengalami Kendala Teknis. Disebutkan dalam berita tersebut bahwa “LRT mengalami gangguan operasi  karena adanya kabel CCD yang jatuh menimpa tanduk CCD” (Tribun Sumsel). Entahlah apa itu saya juga tidak mengerti.

Satu hal yang sudah pasti. “sebuah rangkaian LRT yang melintas dari Stasiun Polresta tiba-tiba mogok sebelum sampai Stasiun Jakabaring dan listrik padam di seluruh trade LRT zona V” (Tribun Sumsel). Belum jelas apa sebenarnya penyebab pasti dari peristiwa tersebut, yang jelas hal tersebut menjadi PR besar bagi pemerintah dan PT. KAI divre III Palembang selaku pengelola LRT. Kejadian serupa diharapkan jangan sampai terjadi selama penyelenggaraan Asian Games 2018.
Semoga kejadian seperti ini tidak kembali terulang lagi dan semoga yang dilihat turis dan atlet peserta Asian Games hanya hal-hal positif dari Provinsi Sumsel, Khususnya Kota Palembang selaku penyelenggara Asian Games 2018.

Cerita tentang betapa gemilang nya penyelenggaraan Asian Games di Palembang. Cerita tentang betapa Indah dan cantik nya wajah Kota Palembang. Cerita tentang betapa memuaskannya pelayanan panitia Asian Games 2018. Cerita tentang betapa ramah tamah dan sopan santun nya warga negara penduduk Indonesia khususnya Palembang. Dll cerita positif.

Itulah yang diharapkan untuk dapat dikenang para atlet, official, dan semuanya yang terlibat selama penyelenggaraan Asian Games 2018 untuk diceritakan kepada dunia luar. Cerita positif tentang Indonesia, tentang Provinsi Sumsel Khususnya tentang Kota Palembang. Dengan demikian Indonesia dan Sumatera Selatan khususnya akan dikenal baik Dimata Dunia.
Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

Posting Komentar untuk "Masih Baru, LRT Palembang Mogok?"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ