Bagi waktu

Selamat Datang Di blog CeritaK, blognya saya Deka Firhansyah. DekaFirhansyah94.blogspot.com adalah blog tempat saya Berbagi catatan kuliah Administrasi Negara dan Manajemen, Tips & trik ngeblog, menulis, serta curhat dan berbagi inspirasi.

Pada kesempatan kali ini saya akan kembali membahas seputar kisahku. Saya punya masalah dalam hal Bagi Waktu.

Bagi waktu adalah hal yang rumit bagiku. Sebagian besar waktu, saya gunakan untuk melakukan sesuatu yang tidak berguna (menulis). 

Saya tidak bisa tahu kapan inspirasi itu datang. Dan inilah dedikasi saya demi sebuah tulisan. Saya tidak meluangkan waktu yang khusus untuk menulis. Namun ketika inspirasi itu datang saya rela menunda sebuah pekerjaan untuk mulai mencatat.

Sejak saya menulis, saya kekurangan waktu. Waktu yang seharusnya produktif hilang karena saya menghabiskan waktu untuk menulis. Sangat kurang produktif.

Loh, kok kurang produktif? Bukannya banyak penulis bisa kaya?
Mereka beruntung. Hanya itu jawaban yang paling masuk akal menurut saya. Sama juga seperti saat tulisan pertama yang saya kirimkan ke media massa dan ternyata langsung  bisa terbit dan mendapatkan honor. Saya beruntung. Mereka lebih beruntung.

Semua orang bebas untuk berusaha. Namun hasilnya tidak sama, ada yang berhasil ada juga banyak yang sampai pada titik menyerah.

Setelah tulisan pertama saya terbit, saya berusaha melahirkan karya tulis-karya tulis lainnya namun tidak banyak yang terbit dan apalagi dibayar. Mungkin masalah tersebut juga dialami oleh banyak penulis pemula lainnya.

Tidak semua tulisan yang terbit di media massa itu dibayar dan tidak semua tulisan yang dibayar bisa mendapatkan bayaran mahal. Jadi untuk seorang pemula, menulis adalah hal yang kurang produktif.

Seorang penulis terkenal bahkan pernah bilang bahwa royalti pertama yang ia terima dari buku yang ia tulis dan terbit adalah sebesar 1,5juta. Bukan sebuah hasil yang setimpal, karena itu ia peroleh (cair) setelah 6 bulan nunggu dan bertahun-tahun lamanya berupaya menembus penerbit.

Sejatinya menulis bukanlah profesi. Menulis hanyalah sebuah hobi. Sama seperti hobi-hobi lainnya, ada kemungkinan untuk berhasil dan membawa hobi tersebut menjadi sumber pemasukan utama. Alias profesi.

Namun semua hobi pada dasarnya sam-sama menghabiskan waktu. Jika tidak pandai dalam membagi waktu maka semuanya bisa berantakan. Urusan lain menjadi penghambat. Pekerjaan utama menjadi terbengkalai. Fokus hobi, penuh tanda tanya ??? tanpa kepastian akan masa depan.

Hobi saya menulis?
Tidak. Saya tidak pernah menyukai dunia tulis-menulis. Menulis bagi saya hanyalah cara mengurangi beban-beban yang ada didalam pikiran saya. Itu adalah cara paling positif.

Hobi saya adalah mengelola blog. Akan senang rasanya jika ada orang-orang yang rela menjadi penulis untuk di publikasikan di blog-blog saya. Tidak ada teman yang bersedia.

Pada akhirnya saya keteteran dan kesulitan membagi waktu. Bingung memilih topik yang akan ditulis. Sebab itu, saya tidak menganggap menulis adalah hobi. Jika menulis adalah hobi maka tentu saya tidak akan pernah kehabisan ide dan kata-kata.

Saya tipe seorang yang hampir selalu gagal dalam bagi waktu. Saya menulis berdasarkan insting dan saya tidak menyiapkan waktu yang khusus, sehingga itu sangat tidak produktif dan mengganggu aktivitas lain. Saya nyaman nya begitu.

Namun saya juga sadar, bahwa dengan adanya jadwal maka bisa lebih efektif.

Jika saya bisa memanfaatkan waktu yang saya punya secara maksimal maka jelas tidak ada aktivitas yang terganggu dan semuanya bisa berjalan beriringan.

Bagaimana membagi waktu agar produktif?
Saya masih berusaha untuk menemukan bagaimana caranya. Setidaknya saya harus melanjutkan apa yang saya mulai dan saya tekuni saat ini. Perlahan-lahan saya harus menentukan jadwal yang tepat dan efektif untuk melakukan hal ini dan hal itu.