Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Professor Lalai Atas Kewajibannya


Sekali lagi hidup dan mengetahui fakta membuat saya merasa beruntung.

Ada siswa terbaik disekolahnya setidaknya mantan siswa terbaik di sekolahnya tidak di berkahi keberuntungan untuk segera bisa kuliah. Padahal zaman now ada progam khusus dari pemerintah untuk mereka bisa kuliah. Namun entah mengapa mereka belum bisa kuliah. Itu fakta dan itu nyata.

Disisi lain. Apalah artinya saya yang hanya mampu mencapai peringkat kedua sebagai prestasi terbaik sepanjang masa selama sekolah 13 tahun (TK-SMA). Tidak ada apa-apanya bagi dirinya yang mungkin berulang kali berdiri menjadi yang teratas di kelasnya.

Hanya keberuntungan yang membuat saya bisa. Saya akui saja memang begitu kenyataanya.
..........................................................................................................................................................
Kemudian disisi lain,,
Hari ini para pembaca Media Indonesia mungkin "makin" punya alasan untuk tidak terlalu hormat kepada pemilik gelar seorang Professor. Dalam berita tersebut disebutkan 70% Professor lalai atas kewajibannya menulis untuk Jurnal Internasional. Entahlah apa yang terjadi dan apa masalah yang sebenarnya.

Perasaan seperti itu seringkali muncul saat kita berjumpa dengan orang lain yang menurut kita "beruntung" bisa mencapai posisi itu. Sementara masih menurut kita orang tersebut tidak bisa membuktikan kepantasannya di hadapan kita. Kita seolah menjadi juri dalam sebuah kompetisi dimana orang lain ini adalah pesertanya.

Satu hal yang pasti, tidak sewajarnya orang yang belum meraih gelar yang sama bicara hal yang negatif tentang mereka yang bergelar Professor. Tidak pantas bagi kita untuk berkomentar mereka bodoh. Tidak.

Itu sama saja anda menangisi "ketidakberuntungan" anda yang belum bisa seperti mereka.

Kita harus menghormati keinginan keras mereka dalam meraih prestasi, belajar, mengajar, dan meneliti. Dengan menjadi Professor seharusnya kita tidak perlu meragukan kualitas mereka.

Mereka telah sukses dijalannya dan selanjutnya giliran kita yang harus membuktikan untuk juga bisa sukses dijalan yang kita pilih. Mungkinkah sampai ke jenjang Professor juga? Entahlah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
*cttn: Tulisan suka-suka jadi jangan terlalu serius bacanya.
Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

Posting Komentar untuk "Professor Lalai Atas Kewajibannya "

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ