Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Wak Dewi Ikan Bohong


Minggu 12 November 2017, Wak Dewi Ikan berbohong. Utang Wak Dewi Ikan hari Kamis, 9 November 2017 total Rp. 25.000,- dipotong ikan Rp. 15.000,- sisa Rp. 10.000,-. Rinciannya utang Rp. 25.000,- tersebut terdiri atas 2 bungkus kantong plastik bermerek Bintang Laut yang di ambil hari Rabu, 8 November 2017 seharga Rp.15.000,- (+) 1 bungkus kantong plastik juga bermerek Bintang Laut seharga Rp. 8.000,- yang diambil hari Kamis, 9 November 2017.

Jum'at, 10 November 2017, Wak Dewi Ikan Bayar Utang sebesar Rp. 10.000,- LUNAS dan  ngutang lagi ambil kantong plastik merek Bintang laut 2 bungkus senilai harga Rp. 15.000,-.

Sabtu, 11 November 2017, Wak Dewi Ikan tidak jualan tapi ke pasar ingat belum bayar utang sebesar Rp. 15.000,- & beli air botol kecil seharga Rp. 2000,- tunai.

Minggu, 12 November 2017, Wak Dewi Ikan entah lupa ataukah sengaja memanfaatkan celah. Wak Dewi Ikan Bayar utang, seingatnya cuma sebesar Rp. 10.000,- dan ambil lagi 2 bungkus kantong plastik bermerek Bintang Laut seharga Rp. 15.000,- secara tunai. Jadi total Wak Dewi Ikan membayar Rp. 25.000,-. Saya percaya saja karena biasanya beliau jujur sehingga kemudian saya juga ingat soal emak ambil ikan Rp. 15.000,- jadi sisa utang Wak Dewi Ikan sebesar Rp. 10.000,-. Kemudian saya cek catatan dan barulah saya ingat semua kronologis di atas. Hilanglah uang kami sebesar Rp. 5000,-. Angka yang kecil tapi besar karena untung semua kantong plastik  diatas sangat sedikit.

Begini rinciannya. Rp. 25.000,- terdiri atas 2 bungkus kantong plastik bermerek Bintang Laut yang di ambil hari Rabu, 8 November 2017 seharga Rp.15.000,- + 1 bungkus kantong plastik bermerek Bintang Laut seharga Rp. 8.000,-. Modal beli per bungkus kantong plastik bermerek Bintang Laut tersebut adalah Rp. 6.500,-. Modal 2 bungkus adalah 2x Rp. 6.500,- hasilnya Rp. 13.000,-. Keuntungan dari harga jual 2 bungkus kantong plastik bermerek Bintang Laut adalah Rp. 15.000,- (-) Rp. 13.000,- Jadi setiap terjual 2 bungkus kantong plastik bermerek Bintang Laut kami mendapatkan untung Rp. 2000,-.

Kemudian harga jual satuan kantong plastik bermerek Bintang Laut adalah Rp. 8.000,-. Dari harga itu kami mendapatkan keuntungan dari harga jual Rp. 8.000,- (-) harga modal Rp. 6.500,- jadi dari harga jual satuan tersebut kami mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 1.500,-.

Jadi dari utang Wak Dewi Ikan hari Kamis, 9 November 2017 sebesar Rp. 25.000,- tersebut kami hanya mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 2000,- (+) Rp. 1.500,- menjadi total Rp. 3.500,-. Dari situ sisa hutang Rp. 10.000,- karena emak ambil ikan seharga Rp. 15.000,-.

Kemudian, hari Jum'at 10 November 2017 Wak Dewi Ikan melunasi utang hari kamis sebesar Rp. 10.000,- tersebut dan langsung berhutang lagi sebesar Rp. 15.000,- untuk 2 bungkus kantong plastik bermerek Bintang Laut lagi. Keuntungan dari utang tersebut seperti telah dibahas diatas lagi-lagi hanya sebesar Rp. 2.000,- dan belum dibayar hingga hari Minggu (hari ini).

Hari ini setelah melunasi hutang yang katanya sebesar Rp. 10.000,- Wak Dewi Ikan mengambil lagi 2 bungkus kantong plastik bermerek Bintang Laut seharga Rp. 15.000,- yang artinya kami kembali mendapatkan tambahan keuntungan sebesar Rp. 2.000,-.

Setelah semua cerita itu, beginilah hitung-hitungan keuntungan yang kami dapatkan. Kamis untung Rp. 3.500,- (+) Jum'at untung Rp. 2.000,- (+) Minggu untung Rp. 2.000,- jadi totalnya Rp. 7.500,-. Kemudian dikurangi kerugian sebesar Rp. 5.000,- sehingga sisa keuntungan menjadi hanya tersisa Rp. 2.500,-. Sebuah hasil yang entah apakah sepadan untuk penantian selama lima hari dari hari Rabu-Minggu baru LUNAS. Ini hanyalah sedikit dari sekian banyak cerita menyakitkan hati  di pasar. Masih mending di bayar, ada juga banyak yang tidak mau bayar.

Jadi kesimpulan dan pesan dari cerita saya di atas adalah "Jangan pernah percaya dengan orang lain" atau kita akan mendapatkan kekecewaan dikemudian hari.
Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

Posting Komentar untuk "Wak Dewi Ikan Bohong "

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ