Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kenapa Mengundang Jika Akhirnya Cuek

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Mulai ditulis 16 Oktober 2017 dan entah kapan selesai.
Ada satu situasi dimana menurut saya wanita itu kejam. Situasinya begini..
Ada situasi dimana sang wanita seharusnya sudah mengetahui apa artinya dirinya bagi Sang pria. Dan Sang wanita mungkin tidak menyukai Sang pria.
Jika situasi itu terjadi pada sang pria maka, dengan tegas sang pria tidak akan memberikan harapan sama sekali. Sang pria itu tegas, jika dia tidak tertarik maka dia tidak akan memulai obrolan privasi.

Tapi keadaan memaksa Sang pria masuk kedalam situasi yang berat. Dia menyukai Sang wanita. Sang wanita yang menurutnya selama ini menggodanya. Sang pria lelah bermain petak umpet dan pura-pura tidak tertarik. Dia tertarik kepada Sang wanita tapi sepertinya Sang wanita tidak. Setidaknya tidak lagi.
Sadar situasi bahwa dirinya "tidak penting" bagi Sang wanita maka, Sang pria mulai mundur dan menjauh, memutus komunikasi yang tidak ada hasil positif sesuai harapan Sang pria.
Tapi lagi-lagi Sang pria sadar, bahwa tidak mungkin bagi dirinya untuk menolak kehadiran Sang wanita. Seberapa besar usahanya untuk tidak peduli, refleks yang terjadi malah justru dia sangat peduli. Sang pria tidak bisa berpura-pura tidak peduli kepada Sang wanita karena justru sebaliknya dia sangat peduli.

Sang wanita mungkin menyadari bahwa Sang pria menyukainya. Sang wanita mungkin tahu bahwa Sang pria tidak akan pernah bisa menolak permintaannya secara mentah-mentah. Dirinya hanya perlu sedikit merayu kemudian Sang pria akan melakukannya. Dirinya mungkin ingin memanfaatkan Sang pria.
Sang pria sudah tegas dan mengatakan bahwa "tidak usah menghubungi aku lagi, hubungilah dan minta bantuanlah kepada pacarmu saja".
Sang wanita datang disaat Sang pria sedang nyaman sendirian. Sang wanita berkata bahwa "kamulah satu-satunya harapan aku, cuma kamu yang bisa bantu aku". Sang pria kemudian kembali mengalah, dia merasa jika dia menolak maka tidak akan ada kesempatan lagi. Tidak ada salahnya membantunya.

Yang dilakukan oleh Sang wanita tidak lebih hanya sebuah permainan yang kejam. Seharusnya Sang wanita sudah tahu bahwa Sang pria sudah menjauh dan mencoba menjaga jarak dengan dirinya. Jika saja Sang wanita tidak lagi merayunya, Sang pria akan hidup tenang tanpa Sang wanita. Sang wanita seharusnya tahu bahwa Sang pria cukup senang jika hanya bisa dianggap sebagai teman. Tapi sang wanita itu begitu kejam meninggalkan luka. Bagaikan hujan berlebih dimusim kemarau yang kemudian menghasilkan banjir. Sang pria bahkan mungkin tidak dianggap sebagai teman bagi Sang wanita.

Pesan untuk wanita.
Jangan pernah mengundang pria yang tidak ada disisimu hanya untuk mematahkan hatinya. Tidak bisakah bermain-main dengan pria-pria yang ada di sekelilingmu saja.
Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

Posting Komentar untuk "Kenapa Mengundang Jika Akhirnya Cuek"