Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

#NulisRandom2017| Hari ke 10, Sudah terlalu lama menunggu

#NulisRandom2017| Hari ke 10, Sudah terlalu lama menunggu

Sampai kapan harus menunggu. Mereka sudah terlalu lama menunggu. Jika tidak tahun ini maka kapan lagi. Sudah lelah terus menunggu. Sudah saatnya bergerak dan mengupayakan hingga benar-benar sudah tidak bisa lagi. Keberanian pun akhirnya muncul.

Jika keputusan saya adalah menunggu maka yakinlah tahun ini akan berlalu begitu saja. 1 tahun lagi akan berjalan sia-sia saja. Sisa-sisa waktu saya tidak banyak lagi. Tidak banyak yang tersisa sehingga berkas-berkas harus disegerakan sebelum saatnya tiba. Berkas berkas yang tidak terlalu banyak biaya harus segera diselesaikan.

Sempat tidak sempat asal dapat. Setidaknya dengan selesainya salah satu berkas maka tidak akan ada ceritanya saya harus menunggu sampai 3 bulan lamanya. Cukup fokus pada penyelesaian tugas di depan mata. Meski sebenarnya saya tidak begitu yakin bisa selesai 3 bulan dari sekarang. Setidaknya sekarang saya jadi punya peluang selesai 3 bulan lagi dari sekarang.

Saya hanya mencoba memperjuangkan peluang. Hanya mempertahankan peluang. Mengejar secercah harapan. Hanya ada setitik harapan dan itu yang saya perjuangkan. Maaf jika sikap saya berarti lancang. Tidak ada maksud untuk bersikap lancang. Saya hanya sudah mulai bosan menunggu. Bosan hanya menunggu. Terus menunggu. Menunggu dalam takut dan ketegangan.

Ketidakberanian yang membuat saya hanya bisa sabar menunggu. Menunggu dan terus menunggu. Kadang masalah sepele yang mestinya sudah bisa diselesaikan tapi malah saya harus menunggu. Sabar memang tidak ada batasnya kalau ada batasnya brarti kita belum bisa disebut orang yang sabar. Saya cukup sabar. Saya sebenarnya ikhlas menunggu. Saya tunggu terus-terus dan terus menunggu. Sampai yang lain terus datang dan melewati saya yang menunggu. Sampai tiba waktu pulang saya terus tidak bisa menunggu.

Saya tidak pernah bosan menunggu. Seperti halnya orangtua saya juga sudah mulai ikhlas dalam menunggu. Sepertinya sangat pasrah dan bosan menunggu. Mereka sudah menunggu terlalu lama. Terlalu lama dalam menunggu waktunya. Mereka yang berinvestasi untuk ini. Sudah waktunya bagi mereka untuk memetik hasil dari investasi besar menurut mereka. Investasi yang sebenarnya masih jauh lebih kecil bagi orang lain. Tapi sangat besar bagi mereka. Mereka sangat menginginkan mendambakan itu. Bentuk hasil perjuangan mereka adalah itu.

Ini bukan hanya keinginan saya. Saya harus mewujudkan keinginan. Mimpi mereka. Mimpi mereka yang di investasikan kepada saya. Mereka inginkan sukses yang melingkupi anak-anak mereka. Untuk itu mereka rela menanamkan investasi. Sebuah invetasi yang mereka harap menghasilkan untung. Saya kasihan pada mereka. Investasi mereka bisa saja gagal berbuah. Layu sebelum berkembang. Karena itu saya bosan menunggu. Jika bisa tahun ini maka saya harap tahun ini. Jika memang tidak maka entahlah... Entah apa saya masih sanggup untuk menerima kesempatan lagi dari mereka.

*Tulisan ini saya buat saat memperjuangkan penerbitan SK SKRIPSI meski dosen pembimbing 1 belum tanda tangan revisi. Perjuangan saya dimulai hari Selasa, 6 Juni 2017, SMS saya tertanggal 29 Mei 2017 akhirnya di balas isinya dosen pembimbing 1 saya di luar kota dan saya di minta selesaikan bimbingan dengan dosen lainya.

Saya sebenarnya sudah selesai dengan dosen lainnya. Sudah selesai tanggal 24 Mei 2017. Saya juga menuliskannya disini ==>>Rabu 24 Mei 2017 Bimbingan Revisi Proposal Skripsi. Karena sudah selesai kemudian Senin, 29 Mei 2017 Saya memberanikan diri mengirimkan SMS kepada sang dosen.

Saya tidak berani berkata sudah selesai. Saya sudah mengetahui dari sebelum saya selesai revisi dosen pembimbing 1 saya sudah ke luar kota. Demikianlah saya coba sabar dan menunggu. Sambil terus berpikir apa kira-kira solusi agar waktu saya tidak terbuang percuma. Setidaknya saya harap kalau bisa SK Skripsi saya bisa terbit. Memang agak lancang. Tapi saya butuh itu.

Dua hari mikir saya kemudian dapat ide. Mungkin bila sang dosen mengetahui bahwa saya sudah selesai dengan dosen lainya saya bisa mendapat bimbingan online. Mungkin juga saya bisa mendapat persetujuan untuk lanjut dan bisa menerbitkan SK untuk melaksanakan penelitian SKRIPSI. Semua hanya sebatas mungkin. Saya berkonsultasi dengan teman-teman. Teman-teman memutuskan untuk menunggu. Menunggu selesai lebaran. Saya berpikir lagi, belum tentu sudah lebaran bisa langsung bimbingan. Saya mencoba peruntungan. Mencari kemungkinan untuk menyelesaikan urusan SK SKRIPSI lebih cepat.

Saya kemudian memberanikan diri. Kembali, hari kamis, 8 Juni 2017 saya kembali mengirimkan SMS kepada sang dosen. Saya menginformasikan bahwa saya sudah selesai revisi / perbaikan proposal skripsi dengan dosen lainnya. Alhamdulillah, saya diizinkan ke Lapangan atau tempat untuk melakukan penelitian. Tapi belum sang dosen belum bisa memberikan tanda tangan. Saya, kembali lancang dan bertanya bagaimana soa SK SKRIPSI saya karena untuk menerbitkan SK butuh tanda tangan revisi 4 dosen pembahas saat seminar. Saya meminta solusi dari beliau sambil berharap beliau mau memberikan surat kuasa. Beliau kemudian menyuruh saya menghadap ketua jurusan saja.

Hari itu juga, saya segera ke kampus UNSRI bukit untuk menghadap kajur. Saya sangat berharap SK saya bisa di terbitkan. Alhamdulillah ternyata bisa. SMS dosen pembimbing 1 yang saya terima bisa jadi solusi agar saya bisa menerbitkan SK. Saya diminta besok ke kampus Indralaya untuk menyelesaikan masalahnya karena SMS tersebut tidak menyebut kata Acc, disitu saya jadi bingung. Semoga besok selesai. Pikir saya.

Jum'at, 9 Juni 2017 saya berangkat ke kampus Indralaya pukul 7.00 setela sebelumya mengantar adik saya ke sekolah. Tiba di Indralaya pukul 9.00. Saya harus menunggu lama. Setelah sholat jum'at bapak Ketua Jurusan belum tiba juga tiba. Untung saya tidak sendirian. Kemudian saya selesai menghadap hampir pukul 15.00 WIB. Karena kesorean, berkas saya tidak sempat untuk difotokopi maka saya diminta senin saja kembali menghadap beliau. Alhamdulillah, setidaknya hari itu saya mendapatkan kepastian bahwa SK SKRIPSI saya bisa terbit dan tertanggal Kamis, 8 Juni 2017 karena hari itu pertama saya menghadap Ketua Jurusan.

Posting Komentar untuk "#NulisRandom2017| Hari ke 10, Sudah terlalu lama menunggu"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ