Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

#NulisRandom2017| Hari ke-1 Puasa pertama, Kedua & ketiga.

Sudah lama sekali rasanya sejak pertama kalinya saya menjalani kewajiban berpuasa. Yang saya ingat saat itu saya masih sekolah dasar kelas 3. Saya sudah diajarkan berpuasa meski dipaksa hanya batas tengah hari. Ya, jam 12 saya dan saudara kembar saya dipaksa orang tua untuk membatalkan puasa. Masih kecil biarlah cuma setengah hari saja jangan dipaksakan kak. Begitulah pesan kedua orangtua kami yang saya tulis terjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Saat itu mungkin teman-teman saya bakal tertawa melihat perlakuan orangtua kami seolah kami anak manja. Padahal tidak, hanya orangtua kami saja yang terlalu khawatir terhadap anak-anaknya. Apalagi kami berdua merupakan anak sulung. Mereka tidak ingin memaksa kami berpuasa karena takut kami jatuh sakit. Begitulah. Kami sendiri menurut saja. Meski sebenarnya umur segitu kami sudah berkeinginan puasa penuh.

Oh iya, mungkin ada pembaca yang belum tahu. Saya terlahir kembar. Hal ini sudah saya tuliskan di halaman Tentang Deka . Sialakan mampir dan baca selengkapnya disana.

Meski hampir selalu dipaksa puasa setengah hari, terkadang kami juga memaksa puasa penuh. Entahlah. Dipaksa untuk tidak puasa sekalipun pada akhirnya kami memilih berpuasa.

Yah begitulah fase-fase awal saat saya masih belajar puasa. Saat fase puasa pertama. Setelah puasa pertama yang berat dan menyiksa. Kelaparan. Belum lagi orang tua yang masih belum percaya bahwa kami siap puasa penuh. Puasa kedua, ketiga dan seterusnya terasa lebih mudah. Mudah karena sudah dibiasakan. Dari setengah hari lanjut sehari penuh. Dari satu bulan masih ada yang bolong-bolong. Hingga sekarang sanggup puasa satu bulan penuh. Tentu puasanya pwrhari dari dari terbit fajar sampai terbenamnya mata hari ya. Entar dikira saya nyari ilmu kanuragan lagi, puasa 30 hari 30 malam. Eh masih kurang 10 malah dong, hahaha. Maaf kalau gak lucu. Saya cuma ingin ketawa sendiri kok. Hahahaha.

Puasa itu enak. Menurut kami. Dengan berpuasa kami merasa lebih kuat secara fisik. Terutama lebih kuat dari seorang gendut yang tidak kuat puasa. Padahal kami tergolong kurus kerempeng. Otot-otot kami tidak tampak saat kami berpakaian lengkap. Tapi kami merasa kuat. Kuat untuk berpuasa.

Secara tampilan mungkin saat berpuasa kami jadi tampak lebih lesu dan sayu. Akibat puasa bibir kami hampir selalu tampak kering. Loyo, seperti orang mau mati. Ya wajarkan ya namanya juga orang lagi puasa. Memang sudah seharusnya lemas, lesu, loyo, lapar. Tapi banyak juga kok, mereka yang berpuasa tapi tetap terlihat segar. Orang ini mungkin punya pola hidup sehat yang terukur. Asupan vitamin dan gizi terjaga seimbang.

Bagi kami puasa adalah ibadah yang paling mudah dikerjakan. Cukup niat berpuasa. Kemudian tidak makan dan minum serta meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa dari mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari (maghrib). Disunahkan memang makan sahur sebelum terbitnya matahari atau waktu imsak. Setahu saya makan sahur itu sunah. Jadi maaf bila menurut pembaca saya keliru. Mohon tulis di kolom komen apabila berkenan.

Meski mudah nyatanya banyak yang tidak tahan atau tidak sanggup berpuasa di bulan Ramadhan. Kerja berat jadi alasannya. Punya penyakit mag dan lain sebagainya. Padahal puasa itu mudah yang terpenting tetap semangat berpuasa & kuatkan niat untuk berpuasa dijamin meski laper puasanya tetep bisa pol sebulan dah. Banyak juga kok orang yang kerja berat tapi tetap puasa.

Hanya ini yang bisa saya tuliskan mohon maaf apabila ada yang salah. #NulisRandom2017

Posting Komentar untuk "#NulisRandom2017| Hari ke-1 Puasa pertama, Kedua & ketiga."

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ