Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Menbonceng Dia Pertama Kalinya

Hari itu tanggal 24 Januari 2017, adalah hari yang punya catatan tersendiri bagi saya. Dimana hari ini saya membonceng salah seorang wanita yang cantiknya luar biasa. Dia teman saya. Teman sekelas saya ketika di SMA. Saya memang mengaguminya. Mengagumi kecantikannya. Mengagumi kepintarannya. Namun tidak lebih dari itu. Kita hanya teman.
Saya tahu tentangnya saat masih sangat belia. Dia telah tumbuh cantik sejak kelas 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Wajar salah seorang teman sekelas saya sampai menaruh hati padanya. Mungkin selain teman sekelas saya masih ada juga yang lainnya. Yang sama-sama menaruh hati padanya.
Sayangnya saya bukan salah satunya, hahaha. Saya tidak menaruh hati padanya. Saya hanya mengagumi kecantikannya. Saya tahu siapa namanya. Tapi saya tidak yakin bahwa dia teman saya. Bahkan mungkin ketika itu Dia tidak tahu nama saya. Saat itu, saya belum mau tertarik pada wanita. Saya menghindari wanita, meski beberapa ada yang seringkali bersikap aneh terhadap saya.
sekilas info, barulah saat kelas 9 ada teman yang menarik dimata saya. Wanita itu bukan Dia. Tentunya dirinya yang menarik dimata saya ini juga seorang wanita. Dirinya tidak kalah cantik dengan Dia. Mungkin lebih. Karena Dirinya wanita pertama yang saya idamkan.
Kenyataannya saya tertarik padanya. Tetapi sepertinya bukanlah cinta. Dirinya seorang wanita teman sekelas saya. Saya tertarik kepadanya. Sangat tertarik hingga saya gelagapan gugup dibuatnya. Meski begitu prinsip saya masih sama. Tidak akan ada pacaran sampai saya siap menikah. Tidak ada yang menyadarinya. Bahkan dirinya pun tidak mengetahuinya. Cinta bukanlah prioritas saya. Ini mungkin hanyalah penanda. Bahwa saya seorang pria. Seorang laki-laki normal yang suka wanita. baca juga: Kenangan masa putih biru, mungkin cinta pertama.html
SMA yang sama
Skip lanjut cerita soal Membonceng Dia Pertama Kalinya. Tibalah saatnya, saya memasuki jenjang SMA. Dia satu SMA dengan saya. Proses ketika saya seolah terpaksa sekolah di situ saya ceritakan dalam tulisan lainnya. Intinya takdir lah yang telah membuat saya bisa sekolah sampai tamat disana. (cari di label kisahku kisahku saya tuliskan disana). Mungkin cinta pertama saya tidak berjodoh dengan saya, sehingga dirinya tidak lagi satu sekolah dengan saya.
Berada di kelas yang sama
Dia pernah sekelas dengan saya, oleh karena itu , akhirnya saya mengenalnya. Tidak hanya cantik ternyata dia juga sangat pintar, baik dan juga ramah. Ternyata dia tahu bahwa saya satu SMP dengannya. Saya lupa bahwa saya unik. Saya terlahir kembar. Itulah yang mungkin membuatnya sedikit tahu tentang saya.
Masih sama seperti sebelumnya. Saya mengagumi kecantikan, kepintaran dan keramahannya. Cinta kah? Sepertinya tidak.
Masa SMA saya menemukan fase baru dari kehidupan saya. Saya akhirnya menerima keberadaan wanita. Karena saya merasa jatuh cinta dengan Dia yang lain. Karena dialah saya mulai berubah. Bahwa wanita bukan hanya soal menikah. Tapi juga bisa jadi teman. Sayangnya Dia yang lain ini tidak Cinta dengan saya.
Boncengan Setelah Sekian Lama
Dia Sms saya. Mungkin sudah bosan kasih kode karena saya tak kunjung peka. Akhirnya dia tulis di sms begini:
"Jemput O :D".
Saya pun membalasnya
"Oke tunggula".
Dengan mengendarai sepeda motor Si Merah Beat 2014 saya kemudian menjemputnya. Setelah melihat-lihat saya kemudian menemukan rumahnya. Dia tampak keluar dari rumah. Dari situlah saya tahu kalau saya tidak salah rumah. Dia tampak sedikit berbeda. Tapi saya tidak berani berkomentar. Tetap cantik dan ramah seperti biasanya. Senyumannya masih sama. Karena sudah terlambat. Kami langsung lanjut ke sekolah.
Baru kali itu saya memboncengnya setelah sekian lama saya mengenalnya. Senang sekali rasanya berboncengan dengan gadis secantik Dia. Karena itu saya ingin menuliskannya.
Rasa senang itu lengkap rasanya. Setelah kembali kesekolah tercinta. Tempat dimana kami pernah menimba ilmu 3 tahun lamanya. Sudah lama saya tidak datang kesekolah. Apalagi si Dia. Sudah bertahun-tahun Dia tidak kesekolah. Setiap saya datang ke sekolah Dia selalu tidak ada. Mungkin karena itulah Dia "terpaksa" sms saya minta dijemput. Setelah sehari sebelumnya Dia batal ke sekolah, mungkin karena tidak ada yang jemput. Saya pun kemudian meluangkan waktu saya. Datang ke sekolah bersama Dia. Meski terlambat untuk setidaknya kami bisa sejenak bernostalgia. Terutama Dia yang terlihat begitu senangnya.
Oh iya. Mungkin kalian pembaca setia ada yang bertanya-tanya. Kemana saudara kembar saya? Bukankah biasanya kami selalu boncengan berdua. Saya dan saudara saya mengurusi barang dagangan orang tua kami. Dengan kata lain kami telah mengambil alih profesi Ayah sebagai pedagang di pasar. Seminggu sebelumnya saudara saya sudah duluan mengambil giliran ke sekolah. Kami giliran menjaga lapak dagangan kami. Saat itu Dia tidak bisa hadir.
Sehari sebelumnya Dia sms kami. Sepertinya tujuannya mengajak ke sekolah. Tapi saya sedang tidak bisa ke sekolah. Motor yang biasa kami pakai, sedang dipakai ayah. Ternyata dia tidak jadi ke sekolah. Mungkin tidak ada yang menjemputnya. Begitulah kemarin kami baru sempat ke sekolah.
Yup begitulah kisah saya ketika kemarin datang sosialisasi Kuliah ke sekolah. Dapat bonus membonceng Dia pertama kalinya.
Dia ini adalah Duta teman kami yang cantik. hari itu kami berboncengan pergi ke acara Ikatan Alumni. Sengaja tulisan ini saya buat sedmikian rupa sebagai bentuk latihan menulis. mungkin dengan begini bisa menarik viewer. hahaha.
Berikut Foto-foto kami di sekolah


Posting Komentar untuk "Menbonceng Dia Pertama Kalinya"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ