Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Bicara atau ngobrol memang bukan keahlian saya

Ada alasan mengapa saya lebih banyak diam di dunia nyata. Banyak bicara atau ngobrol bukanlah keahlian saya. Hari-hari saya lebih banyak diisi sendiri. Saya bahkan baru mulai ngobrol, curhat dengan saudara saya ketika saya telah menginjak kelas 12 SMA. Saya dan Deki lebih banyak "tau sama tau" ya, kami bisa saling tahu satu sama lain. Bukan berarti kami saling membaca pikiran, tapi kami sepertinya bisa membaca isi hati satu sama lain. Memang sulit untuk dijelaskan tapi sepeti itulah kira-kira ikatan diantara kami sebagai saudara kembar.
Tgl 31 Desember 2016 saya lagi chating. Dalam salah satu chat saya bingung "Entah mengapa saya bicara atau tulis seperti itu", itulah yang biasa ada dipikiran saya saat saya pikir saya salah bicara atau salah tulis saat ngobrol via sosmed. Apa yang saya tulis seringkali berbeda dari apa yang saya harapkan. Saya juga seringkali salah dalam bicara. Karena itu saya lebih banyak diam dan hanya memerhatikan.
Saya hanya ingin lebih dekat dengan mereka, lebih dekat dengan kalian karena itu saya tefrrus berusaha untuk melanjutkan obrlan walau saya yakin kata-kata saya yang salah lah penyebab obrolan menjadi tidak lagi menarik.  Saya harap kalian mengerti dan memaklumi. Tidak ada maksud dari saya untuk menghina saya hanya ingin memperpanjang obrolan meskipun saya tahu hasilnya malah tambah bosan. Sulit sekali bagi saya dalam memilih kombinasi kata karena memang bicara atau bahkan menulis pun dalam obrolan bukanlah keahlian saya.


tulisan ini sekaligus menjadi penutup tulisan saya ditahun 2016, semoga di tahun 2017 saya bisa menulis dengan lebih baik lagi, Aamiin.

Posting Komentar untuk "Bicara atau ngobrol memang bukan keahlian saya"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ