Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kau tahu aku terluka?

Malam ini entah sudah berapa kali ku mengecek hp ku. Aku mencari-cari nama dia yang sudah beberapa malam ini tak lagi hadir dalam malam-malamku. Ia, siapa ia? Aku tak mampu mengartikan hubungan ini, oh Rabb apa ini salah?. (Baca Juga: Apakah Ini Sebuah Kesalahan?)
Berawal dari cerita keluh kesahnya padaku tentang kenyamanan akhirnya aku pun terperangkap dalam sebuah kata yang disebut "NYAMAN ". Ia mulai mengisi malam ku dengan sebuah kenyamanan. Aku mulai bergantung padanya bahkan aku tak mampu memejamkan mata ku sebelum ku mendengar suara nya. Sehingga memori hp ku pun penuh dengan rekamannya. Ah Rabb. Apa ini? Aku tahu aku salah aku tahu aku tak boleh seperti ini, berpacaran pun aku tahu itu sudah salah dan ini? Aku dekat dengan seseorang yang tidak mempunyai hubungan apa-apa denganku. Hanya teman mungkin ia berfikir seperti.
Awalnya aku terbiasa dengan semua perhatian yang ia berikan, lama kelamaan menjadi sesuatu yang sulit terpisahkan. Caranya membangunkanku untuk melaksanakan sholat malam, mengingatkanku untuk makan atau sekedar sarapan, menghibur saat diriku merasa tertekan dengan semua rutinitas. Sampai aku pernah menyangka kalau dirinyalah yang telah Allah persiapkan sebagai pelengkap sebagian dari hidupku. (Baca Juga: Jangan Buat Nyaman, Lalu Pergi Meninggalkan).
Aku yang dulunya sangat tertutup dengan perempuan, kini mulai membuka diri. Dulu sempat takut dengan seorang perempuan, tapi pandangan ku berbeda saat ia datang menghapiri. Mulai dari sms salah sambung sampai dari chating di media sosial. Saling bercerita tentang pengalaman hidup masing-masing dan gurauan-gurauan malam yang melupakan kita akan waktu. 
Namun, andai aku boleh mengutarakannya. Aku terluka, Aku terluka ketika ia mulai menjauh dariku. Tak kudengar lagi suaranya diseberang sana. Tak ku dapati lagi sosok dia yang selalu mampu membuatku tersenyum gembira.
Kau tahu malam-malam ku sunyi, ingin ku marah padamu namun apa dayaku? Aku hanya terluka, terluka sendiri tanpa ku mampu membuka, karena ku tahu aku bukan siapa-siapamu. Akhirnya hanya sedih yang ku dapati. Biarlah kau disana mungkin berbahagia dengan seseorang.
Hal yang selalu berulang-kali terjadi aku kehilangan saat benih-benih mulai tumbuh aku tak pernah bisa menolak datangnya keraguan di hati. Perasaan tertarik dengan lawan jenis selalu datang tanpa pernah bisa diguga-duga, meninggalkan keragu-raguan yang mendalam. Beberapa di antaranya bahkan berhasil membuatku mengakui bahwa inilah mungkin yang di sebut rasa sayang terhadap lawan jenis. Ada perasaan tak enak (mungkin cemburu) bila melihat mereka bersama laki-laki lain dan hampir selalu begitu dan membuat bingung diri ini siapa sebenarnya yang Engkau ciptakan untukku. Aku tidak pernah mengharapkan ini karena pada dasarnya perasaan ini hanya datang untuk mengganggu konsentrasiku. Aku hanya menginginkan sosok yang hanya untukku.
hanya satu pintaku jangan lagi kau buat seseorang merasa nyaman denganmu namun akhirnya kau dengan seenaknya pergi dan minta maaf. 
*pesan mimin buat para wanita awas hati hati. Meski kau baik jangan pernah mendekati laki-laki membuat nyaman ia tanpa mempunyai niat serius untuknya.
Buat para wanita awas laki laki memang mungkin terkadang tak tega pada wanita yang sedang bersedih adalah sebuah fitrah makanya untuk para wanita mimin hanya menyarankan jaga hati sebelum HALAL ya.

Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

Posting Komentar untuk "Kau tahu aku terluka? "

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ