Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

JOMBLO TAPI BUKAN ANTI PACARAN

Hai semuanya masih bersama Deka, malem ini kebetulan tepatnya malem minggu nih. Buat kamu yang lagi dua-duaan bareng pacar Deka ucapin selamat dah, dan sampai ketemu di neraka hahahah. Yups begitulah salam pembuka dari saya abisnya saya masih jomblo seperti biasanya, malem minggu kerjaannya ya? kalau gak online facebookan, catinngan, ngeblog, ya palingan tidur-tiduran saja di kasur, abisnya ya gitulah yang bisa dikerjain jomblo.
Meskipun agak nyesek ketika orang-orang lagi pada ngomongin soal pacarnya ini-itulah saya sebenarnya saya bersyukur masih bisa menikmati masa-masa penuh kejombloan ini. Setidaknya meskipun saya jomblo saya sudah punya target buat nikahnya kapan (saya normal gan), gak kayak orang-orang pacaran yang tiap bulanya merayakan Aniversary tapi nikahnya gak jelas kapan dosanya saja yang terus ditingkatkan (pokoknya sampai jumpa di neraka).

Saya sebetulnya bukanlah penganut sistem anti terhadap yang namanya pacaran tapi saya masih berpegang teguh pada prinsip bahwa tidak semua perasaan suka, senang dan cinta diwujudkan dengan pacaran, cinta menurut saya letaknya hanya ada di hati, dari sanalah awalnya datang ketertarikan dengan lawan jenis yang pada akhirnya dinamakan cinta yang oleh para penganut sistem pacaran dilanjutkan dengan pacaran bila kedua belah pihak saling tertarik satu sama lain. dan bagi yang hanya salah satu pihak saja yang tertarik maka perasaan tersebut berlanjut menjadi patah hati yang takkan terobati.

Saya sebetulnya bukanlah penganut sistem anti terhadap yang namanya pacaran tapi saya juga tidak setuju jika begitu mudahnya orang-orang bergonta-ganti pasangan semudah berganti pakaian. Kalau sudah begini benarkah proses pacaran tersebut berawal dari perasaan tertarik berlanjut jadi cinta dan kemudian pacaran.

Saya sebetulnya bukanlah penganut sistem anti terhadap yang namanya pacaran tapi saya tidak setuju bila kegiatan pacaran diikuti dengan menghambur-hamburkan uang dari dan milik orang tua. Nah yang ini terutama pihak yang berperan sebagai laki-laki (saya sebut berperan karena ada juga lesbi dan gay) karena disini tertunya mereka malu kalau ceweknya yang bayar ketika jalan. Nah uangnya dari mana kalu si dia belum kerja disinilah uang orang tua yang dipelorotin.

Saya sebetulnya bukanlah penganut sistem anti terhadap yang namanya pacaran tapi saya tidak setuju apabila seseorang sudah punya pacar maka ia tidak boleh berkenalan dengan lawan jeneis yang lain yang mungkin lebih baik dan saya juga tidak setuju apabila hal ini disebut selingkuh karena selingkuh hanya bisa terjadi bila sudah menikah namum masih mencari lawan jenis yang lain.

Saya sebetulnya bukanlah penganut sistem anti terhadap yang namanya pacaran tapi saya setuju dengan yang namanya perjodohan. Alasan saya setuju karena dalam perjodohan arahnya sudah jelas menuju ke jenjang pernikahan kalau memang tidak cocok kan bisa dibicarakan dan kalau memang cocok bisa lanjut ke perkenalan.

Saya setuju terhadap sistem pacaran asalkan dilakukan sekali seumur hidup tanpa ada yang namanya mantan. Maksudnya disini kita boleh saja menyukai lawan jenis, menyayangi lawan jenis, mencintai lawan jenis karena itu merupakan hal yang wajar dan sesuatu yang alamiah diluar nalar diluar logika bahwa setiap orang pasti akan pernah merasakannya tapi tentunya tidak harus jadi pacaran cukup jadi teman saja toh banyak juga cerita-cerita bahwa gagal nikah meski sudah pacaran lama dan ada juga cerita gak pernah pacara eh tau-tau nikah Kita tidak pernah tau dengan siapa kita akan berjodoh bisa jadi jodoh saja adalah kamu ya kamu yang sekarang lagi baca tulisan ini dan juga bisa jadi dia yang tidak pernah ada dan tiba-tiba ada. Alahkah senang dia ketika hadir engkau dalam keadaan Jomblo tanpa pernah terikat siapapun.

Yah begitulah pandangan saya seputar masalah pacaran, sekalian ini renungan saya dalam mengisi malam minggu yang cerah seperti malam ini. Tulisan ini terpikirkan begitu saja tanpa bisa di kontrol semuanya berada di luar kendali saya. Tadinya saya ingin tulis soal kejenuhan saya dalam menulis artikel eh tau-tau saya ingat kalau malem ini adalah malem minngu, Nah mumpung ini malem minggu jadilah saya mulai nulis coret-coret seperti yang barusan hahaha maaf apabila kurang berkenan.

Baca juga:
     - Label Kisahku 
     - Label Pemikiran


Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

Posting Komentar untuk "JOMBLO TAPI BUKAN ANTI PACARAN"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ