Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kisahku: tentang sebuah kiriman BBM

Tadi siang pukul 13:49 kalau dilihat di riwayat BBM, saya dapat kiriman ini. Bukan sebuah pesan broadcast (BC) melainkan personal message). Entah apa maksudnya saya hanya bisa mencoba untuk tidak berharap apa-apa toh siapalah saya, saya mungkin bukanlah sebaik yang ia kenal, mungkin yang ia maksud berbeda dengan yang saya maksud. Mungkin saya yang terlalu cepat dalam mendefinisikan sesuatu. Saya hanya berharap bisa berfikir biasa, bersikap biasa. Sampai saya menjadi pribadi yang mampu sepertiyang tertulis dalam kirimannya. Saya harap bisa bersar sampai takdir berkata "kita telah halal untuk bersama".beginilah kirimannya dan semoga saya bisa ingat ini sampai kapanpun meskipun saya tak berani mendahului takdir yang telah digariskan.

"Untuk apa kita membangun cinta bersama sebelum terucap akad nikah yang disahkan agama.
Kita belum berhak untuk selalu bersama sebelum ada ikatan pernikahan yang disaksikan manusia.
Untuk apa tetap bertahan dan mempertahankan cinta yang bukan hak milik kita.
Untuk apa berjanji selalu setia jika belum sanggup mendatangi dan didatangi walinya.
Untuk apa..
Jika Allah berkata jangan mendekati zina.
Zina mata dengan memandangnya.
Zina telinga dengan mendengar ucapannya.
Zina mulut dengan berucap kata yang tidak halal didengarnya.
Zina hati yang bergemetaran merasakan cinta.
Padahal Allah memudahkan kita untuk meresmikan cinta dengan jalan terhormat dan di ridhoinya.
Allah menurunkan syariat pernikahan untuk menafsirkan cinta.
Tak perlu kita pupuk benih-benih cinta yang mulai bertunas.
Tak perlu disirami bunga-bunga rindu dengan sandiwara palsu.
Ya, menjalin hubungan tanpa menjalani prosedurnya hanyalah sebuah sandiwara dalam cinta.
Sampai kapan cinta, komitmen dan janji setia yang kita rangkai bersama akan bertahan.
Jika syariat tidak membenarkan.
Perkara apapun yang dibangun bukan karna mengharapkan keridhoan dari Allah, maka akan berujung duka.
Tak akan beratahan lama.
Sudahilah.
Jika takdir belum berkata " kita telah halal untuk bersama". Bersabarlah.
Biarlah cinta itu pernah terbagi sebelumnya, menetap dihati yang belum tentu menjadi pemiliknya.
Biarlah.
Allah masih memberi kesempatan untuk memperbaikinya.
Allah masih izinkan kita menjaga hati dan cinta hanya untuk yang berhak mendapatkannya.
Allah bentangkan jarak dan Dia tancapkan dinding pemisah antara kita agar cinta yang pernah mekar dihati segera kuncup sampai ada yang menghalalkannya."
terima kasih buat yang sudah mampir dan membaca Tulisan saya. Kehadiran kalian sangat berarti bagi daya.
Deka Firhansyah, S.I.P.
Deka Firhansyah, S.I.P. Saya saudara kembar dari Deki Firmansyah, S.E. Seorang pelajar yang masih ingin terus belajar. Biasa di panggil Dek, meski saya lebih suka dipanggil DK atau cukup K. Kami Blogger asal Kota Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kelahiran Selasa, 29 Maret 1994. Senang berbagi informasi sejak kenal internet dan Facebook kemudian mengantarkan saya mengenal blog. Rutin menulis apa saja yang ingin saya tulis termasuk curhat di blog sejak tahun 2016. Selengkapnya kunjungi halaman about.

Posting Komentar untuk "Kisahku: tentang sebuah kiriman BBM"

بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم
السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ