Realita
Ya Allah aku percaya akan janjimu bahwa Engkau menciptakan makhluk berpasang-pasangan ada laki-laki ada perempuan. Tak ada niatan untuk menghianatimu, aku yakini perasaan ini sudah jauh melebihi dari batas yang kau peringatkan melalui rosulmu. Awalnya ia hanyalah adik kelas biasa bagiku sama seperti adik-adik lainnya baik laki-laki maupun perempuan. Aku tau tak pantas bagiku untuk meragukan kehendakMu dan tak pula aku punya kekuatan untuk menolak kehendakMu. Aku mohon maaf bila aku salah dalam perasaan ini, aku merasa ada sesuatu yang berdeda dengannya yang terus-menerus mendorong keinginan untuk memilikinya.
Hatiku tersasa berat saat melihatnya bersama yang lain namun tak pula aku sanggup untuk sekedar menghampirinya. Aku bahkan tak pantas untuk memikirkannya, aku tak pantas untuk ikutan dalam tren pemuda-pemudi zaman kekinian yang dengan bebasnya berpasang-pasangan yang mereka sebut pacaran. Entah kenapa yang pasti bukan karena bentuk ketaatanku padamu ya Allah, aku akui itu. Aku masih jauh dari nilai-nilai muslim yang taat. Melalui rosulMu Engkau mengajarkan untuk menikahla dan bagi yang belum mampu menikah maka berpuasalah. Ajaran yang telah begitu jelas bagiku bahwa hubungan dengan lawan jenis hanya di halalkan melalui pernikahan. Dalam kasusku aku tak pernah bisa menolak datangnya keraguan di hati. Perasaan tertarik dengan lawan jenis selalu datang tanpa pernah bisa diguga-duga, meninggalkan keragu-raguan yang mendalam. Beberapa di antaranya bahkan berhasil membuatku mengakui bahwa inilah mungkin yang di sebut rasa sayang terhadap laawan jenis selain keluarga. Ada perasaan tak enak (mungkin cemburu) bila melihatnya bersama laki-laki dan hampir selalu begitu dan mebuat bingung diri ini siapa sebenarnya yang Engkau ciptakan untukku. Pertama teman sekelas ku, kedua adik kelasku yang entah kenapa begitu menarik dihati ketika kuliah, kemudian satu lagi teman kelompok ku. Aku tidak pernah mengharapkan ini karena pada dasarnya perasaan ini hanya datang untuk mengganggu konsentrasiku. Aku hanya menginginkan sosok yang hanya untukku dan merakan hal yang sama denganku.
Hatiku tersasa berat saat melihatnya bersama yang lain namun tak pula aku sanggup untuk sekedar menghampirinya. Aku bahkan tak pantas untuk memikirkannya, aku tak pantas untuk ikutan dalam tren pemuda-pemudi zaman kekinian yang dengan bebasnya berpasang-pasangan yang mereka sebut pacaran. Entah kenapa yang pasti bukan karena bentuk ketaatanku padamu ya Allah, aku akui itu. Aku masih jauh dari nilai-nilai muslim yang taat. Melalui rosulMu Engkau mengajarkan untuk menikahla dan bagi yang belum mampu menikah maka berpuasalah. Ajaran yang telah begitu jelas bagiku bahwa hubungan dengan lawan jenis hanya di halalkan melalui pernikahan. Dalam kasusku aku tak pernah bisa menolak datangnya keraguan di hati. Perasaan tertarik dengan lawan jenis selalu datang tanpa pernah bisa diguga-duga, meninggalkan keragu-raguan yang mendalam. Beberapa di antaranya bahkan berhasil membuatku mengakui bahwa inilah mungkin yang di sebut rasa sayang terhadap laawan jenis selain keluarga. Ada perasaan tak enak (mungkin cemburu) bila melihatnya bersama laki-laki dan hampir selalu begitu dan mebuat bingung diri ini siapa sebenarnya yang Engkau ciptakan untukku. Pertama teman sekelas ku, kedua adik kelasku yang entah kenapa begitu menarik dihati ketika kuliah, kemudian satu lagi teman kelompok ku. Aku tidak pernah mengharapkan ini karena pada dasarnya perasaan ini hanya datang untuk mengganggu konsentrasiku. Aku hanya menginginkan sosok yang hanya untukku dan merakan hal yang sama denganku.
Posting Komentar untuk "Realita"
Terima kasih sudah membaca tulisan saya, silakan berkomentar ya 😊